Bagikan:

Tersangka Baru Kasus Cebongan Tidak Terlibat Langsung Penembakan

Anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang menjadi tersangka baru dalam kasus penembakan di penjara Cebongan Sleman tidak terlibat langsung dalam penembakan.

NUSANTARA

Selasa, 21 Mei 2013 20:37 WIB

Author

Yudi Rahman

Tersangka Baru Kasus Cebongan Tidak Terlibat Langsung Penembakan

penyerangan, lp cebongan, yogyakarta

KBR68H, Jakarta - Anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang menjadi tersangka baru dalam kasus penembakan di penjara Cebongan Sleman tidak terlibat langsung dalam penembakan.

Dia adalah Sersan Kepala S anggota Kopassus Kandang Menjangan. Dia menjadi tersangka karena mengetahui keluarnya belasan anggota Kopassus dari asrama untuk membantai empat tahanan di penjara Cebongan.

Juru bicara TNI Angkatan Darat Rukman Ahmad mengatakan, anggota Kopassus yang baru ditetapkan sebagai tersangka, dinilai bersalah karena mengetahui aksi penyerangan tapi kemudian tidak melaporkan peristiwa itu kepada atasan.

“Dari 11 orang itu kan, 9 orang terlibat dalam kelompok itu, dua orang itu mencegah dan satu orang ini, setelah dicek saksi-saksi, satu orang ini menurut informasi mengetahui ketika dua orang yang ingin mencegah ini pergi keluar dari asrama. Berarti hanya mengetahui tidak terlibat langsung? Tidak, jadi waktu dua orang ini pergi dia mengetahui, waktu itu dia tidak lapor,” ujar Juru Bicara TNI AD Rukman Ahmad saat dihubungi KBR68H.

Jumlah tersangka kasus penyerangan penjara Cebongan, Sleman, Yogyakarta, bertambah satu orang. Jumlah total tersangka dalam kasus itu sebanyak 12 orang. Maret lalu, belasan anggota Kopassus Group II Kartosuro menyerang penjara Klas IIB Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Mereka membanti empat tahanan, tersangka penganiaya bekas anggota Kopassus di Kafe Hugos beberapa waktu lalu.

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending