Bagikan:

Tagih Janji Presiden, Warga Sampang Siapkan Surat Wasiat

Warga Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur, sedang menyiapkan surat wasiat yang ditandatangani oleh seluruh penganut Syiah untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

NUSANTARA

Senin, 20 Mei 2013 11:52 WIB

Tagih Janji Presiden, Warga Sampang Siapkan Surat Wasiat

Tagih Janji Presiden, Warga Sampang, Surat Wasiat

KBR68H, Jakarta - Warga Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur, sedang menyiapkan surat wasiat yang ditandatangani oleh seluruh penganut Syiah untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut kuasa hukum warga Syiah Hertasning Ichlas, surat wasiat ini berisi soal kondisi mereka yang sangat terancam, namun pemerintah daerah tidak peduli. Untuk itu, mereka sangat menginginkan Presiden dapat mengambil alih masalah ini. Sampai saat ini surat wasiat itu sudah ditandatangani 200-an warga Syiah yang masih berada di Sampang.

"Ada beberapa tujuan, tapi yang terutama pasti menemui Presiden. Tujuan menemui Presiden adalah tujuan pamungkas mereka. Mereka akan ngotot dan tidak akan lelah untuk bertemu Presiden kalaupun Presiden sibuk. Karena ada dua poin yang mau mereka sasar ke Presiden. Yang pertama, mau menagih janji Presiden, yang kedua kasus penyerangan Sampang 2 di 26 Agustus 2012 kan satu hari setelahnya Presiden mengirimkan 6 menteri dan menyatakan ingin membangun kembali rumah pengungsi," ujar Hertasning dalam Program Sarapan Pagi KBR68H.

Rencananya pada bulan depan puluhan pengungsi Syiah yang mengungsi di GOR Sampang, Madura akan bersepeda dari Sampang ke Jakarta. Aksi mereka ini merupakan protes atas belum terselesaikannya kasus intoleransi yang mereka alami.

Sebelumnya, sejak Agustus tahun lalu, warga Syiah diusir dari pemukimannya di Desa Karang Gayam, Madura. Mereka mengungsi karena rumah mereka dibakar oleh massa intoleran.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending