Bagikan:

Sudah Sebulan, Elpiji 3 Kg Langka di Bantul

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, menyatakan daerah ini kekurangan elpiji ukuran tiga kilogram untuk mencukupi semua kebutuhan konsumen.

NUSANTARA

Kamis, 16 Mei 2013 10:29 WIB

Sudah Sebulan, Elpiji 3 Kg Langka di Bantul

bantul, elpiji 3 kg, langka

KBR68H, Yogyakarta-Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, menyatakan daerah ini kekurangan elpiji ukuran tiga kilogram untuk mencukupi semua kebutuhan konsumen.

“Kekurangan ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Bantul melainkan juga di wilayah lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),” kata Kasi Pengembangan Pengawasan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Subaryoto di Bantul.

Menurut dia, kekurangan elpiji ukuran tiga kilogram di wilayah ini dirasakan sudah sejak sebulan terakhir yang dikarenakan kuota tambahan elpiji yang diajukan ke Pertamina sejak awal 2013 belum direalisasikan.

Ia mengatakan, pihaknya melalui Dirjen Migas Kementerian ESDM Januari lalu telah mengajukan tambahan elpiji sebesar 17 persen dari kuota sebelumnya ke Pertamina.

“Permohonan tambahan kuota elpiji ke Pertamina Januari lalu sampai ini belum ada tindak lanjut, sehingga Pertamina minta agar mengoptimalkan kuota yang ada, namun tetap saja masih kurang,” katanya.

Menurut perhitungannya kebutuhan ideal elpiji tiga kilogram untuk semua kecamatan di Bantul mencapai sebanyak 20.000 per tabung per hari, sementara kuota yang ada rata-rata per hari sebanyak 16.910 tabung.

“Kalau dihitung kekurangannya masih sebanyak 3.000 tabung per hari, jadi selama ini kebutuhan elpiji di Bantul masih ditopang dari dari daerah lain, meski masuknya tabung dari luar rayon terkadang bermasalah,” katanya.

Sumber: Radio Star Jogja FM

Editor: Suryawijayanti

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending