Bagikan:

SPSI Mimika Sesalkan Kementerian ESDM soal Longsor di Freeport

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, SPSI Kabupaten Mimika, Papua menyesalkan pernyataan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral yang menyatakan longsor yang terjadi di Tembagapura, Timika, Papua akibat kondisi terowongan yang sudah tua.

NUSANTARA

Rabu, 15 Mei 2013 18:45 WIB

Author

Bumi Mimika

SPSI Mimika Sesalkan Kementerian ESDM soal Longsor di Freeport

SPSI Mimika, Kementerian ESDM, Longsor di Freeport

KBR68H, Timika - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, SPSI Kabupaten Mimika, Papua menyesalkan pernyataan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral yang menyatakan longsor yang terjadi di Tembagapura, Timika, Papua akibat kondisi terowongan yang sudah tua.

Ketua SPSI Kabupaten Mimika Virgo Salossa mengatakan, kondisi terowongan yang sudah tua jangan dijadikan alasan untuk menjastifikasi peristiwa ini. Karena saat ini ekspansi dari Penambangan PT Freeport Indonesia bukan lagi pada Tambang Terbuka tetapi Tambang Bawah Tanah. Sehingga ini harus menjadi perhatian dari perusahaan karena menyangkut keselamatan pekerja yang bekerja di tambang bawah tanah.

“Saya sangat menyesalkan penyataan Kementerian ESDM, walau ini hanya dugaan tetapi, jangan itu dijadikan alasan karena seluruh keselamatan karyawan harus menjadi tanggungjawab perusahaan,” jelas Virgo.

Kata Dia, keselamatan pekerja dalam terowongan bawah tanah harus menjadi perhatian lebih dari manajemen untuk menunjang aktifitas penambangan di dalamnya. Karena pekerja merupakan aset terbesar perusahaan sehingga harus menjadi atensi tersendiri.

Lanjut Virgo, Kementeriaan ESDM telah mengijinkan PT Freeport Indonesia untuk melakukan aktifitas penambangan bawah tanah pasca mulai menipisnya kadar tambang emas, perak dan tembaga di Open Pit (tambang terbuka) Grasberg.

“Kalau mereka (Kementerian ESDM) mengijinkan untuk melakukan aktifitas penambangan dalam tanah, harus juga meminta kepada PT Freeport Indonesia untuk memperhatikan masalah keselamatan kerja. Terowongan yang telah tua harus dilakukan perbaikan atau peremajaan sehingga kondisi terowongan terus dalam kondisi baik,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kementerian ESDM menduga longsor yang terjadi di Freeport karena kondisi terowongan yang sudah tua. Peristiwa ini sendiri mengakibatkan sekitar 41 pekerja terperangkap dan tertimbun longsor. Hingga saat ini baru 10 pekerja yang berhasil dievakuasi, tiga diantaranya tewas. (Spedy Paereng)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending