KBR68H, Jakarta - Serikat Pekerja PT. Freeport Indonesia masih mengkaji penawaran kompensasi yang ditawarkan manajemen terhadap korban longsor terowongan Big Gossan. Sekretaris Hubungan Industrial SP Freeport, Tri Puspital mengatakan, perusahaan asal Amerika Serikat itu sudah menyampaikan penawaran kompensasi. Namun, serikat pekerja perlu mendalami penawaran-penawaran itu.
"Akan memberikan yang di luar normatif itu 60 kali upah. Kita juga minta pada perusahaan agar perusahaan memberi santunan sampai kuliah pada anak-anak korban. Tapi, itu baru sebatas penyampaian dan kami belum masuk pada substansi karena kita masih mau mendalami lagi. Ada hal-hal yang perlu kita sepakati nanti. Ini antara menunggu hasil investigasi atau sambil berjalan," kata Sekretaris Hubungan Industrial SP Freeport, Tri Puspital
Runtuhnya tambang bawah tanah Big Gossan milik PT. Freeport Indonesia menewaskan 28 pekerja. Puluhan korban itu mendapat biaya jaminan asuransi dari PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Meski begitu, perusahaan asal Amerika Serikat itu bakal terus menambang menggunakan sistem terowongan. Bahkan, Presiden Direktur PT. Freeport, Richard Adkerson berambisi membuat tambang bawah tanah terbesar dunia di Timika, Papua.
Editor : Sutami
