Siapkan UN, Sekolah Madrasah di Rembang Berutang

KBR68H, Rembang- Ujian nasional tingkat SD dan Madrasah Ibtidaiyah di kabupaten Rembang, diwarnai beban utang kalangan sekolah madrasah.  Pasalnya dana bantuan operasional sekolah (BOS) selama lima bulan, sejak Januari lalu hingga sekarang belum cair dari pemerintah pusat.

Zuber Utsman, seorang kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah di desa Dadapan Kec. Sedan mengatakan pihaknya pontang panting mencari dana talangan dulu, untuk mendukung pelaksanaan ujian nasional. Ia mengaku sudah menanyakan dana BOS ke kantor Kementerian Agama, tetapi belum ada jawaban pasti.

Ia juga mengaku cukup salut dengan kerja keras guru, padahal honor mereka terlambat. Siang malam melakukan proses pengiriman data hasil nilai ujian sekolah ke Dinas Pendidikan, melalui jaringan internet. Nilai tersebut akan digabung dengan nilai ujian nasional, untuk menentukan kelulusan.

Kepala Dinas Pendidikan Kab. Rembang, Dandung Dwi Sucahyo menjelaskan ujian nasional SD – MI diikuti oleh 10.219 anak, termasuk diantaranya lima siswa tuna rungu wicara dan tuna netra di SD Luar Biasa.

Pihaknya menargetkan 99 % lebih bisa lulus, karena sejak awal sekolah sudah melakukan banyak persiapan.

Selain di sekolah reguler, ujian nasional juga diikuti 103 orang peserta ujian kesetaraan kejar paket A. Mereka tersebar di Kecamatan Lasem, Sarang, Kragan dan Kec. Gunem.

Yang membedakan, kalau siswa umumnya mengerjakan soal pada pagi hari, khusus peserta ujian kejar paket A baru mulai pukul 13.30 – 15.30 WIB.

Djatmiko, pelaksana tugas Kasi Kesetaraan Dinas Pendidikan Kab. Rembang menyebutkan bobot soal memang berbeda, karena sebagian besar peserta ujian kesetaraan paket A merupakan orang dewasa, berasal dari kelompok belajar non formal.

Sumber: Radio R2B Rembang