Bagikan:

Ribuan Buruh di Medan Tolak Undangan Pemkot untuk Merayakan MayDay

KBR68H, Medan 3.000-an buruh dari 3 elemen menolak perayaan hari buruh (MayDay) yang digelar dan difasiltasi Pemkot Medan di lapangan Merdeka Medan.

NUSANTARA

Rabu, 01 Mei 2013 15:46 WIB

Ribuan Buruh di Medan Tolak Undangan Pemkot untuk Merayakan MayDay

may day, medan, demo buruh, undangan Pemkot

KBR68H, Medan 3.000-an buruh dari 3 elemen menolak perayaan hari buruh (MayDay) yang digelar dan difasiltasi Pemkot Medan di lapangan Merdeka Medan.

Tiga elemen buruh yang memilih untuk melakukan aksi di kantor DPRD Sumut dan kantor Gubernur adalah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), MPBI (Majelis Pekerja Buruh Indonesia).

Mereka bergabung dalam satu konvoi dan memutuskan untuk tidak ikut merayakan perayaan MayDay dengan bersenang-senang di lapangan Merdeka Medan.

"Kita minta upah layak dan kesejahteraan, bukan berjoget dan bersenang-senang" teriak Minggu Saragih, ketua FSPMI Sumut dalam konvoi perjalanan ke kantor DPRD Sumut ketika melintasi kawasan lapangan Merdeka Medan, Rabu (1/5).

Minggu Saragih berpendapat bahwa ikut merayakan hari buruh dengan bersenang-senang dan berpesta merupakan bentuk pengangkangan perjuangan buruh.

Selain tiga elemen buruh yang melakukan aksi gabungan, masih ada seumlah buruh yang melakukan aksi ditempat yang berbeda, seperti  DPC Serikat Buruh Mandiri Indonesia (SBMI) Kota Medan dengan sasaran kantor Walikota Medan, Serikat Buruh Medan Independen Sumut dengan sasaran kantor Walikota Medan, DPC Solidaritas Buruh Sumut Kota Medan dengan sasaran kantor Walikota Medan, DPD Serikat Pekerja Nasional (DPD SPN)Sumut sasaran kantor Walikota Medan dan Dinsosnaker Kota Medan, Gespermindo dengan sasaran DPRD Sumut dan kantor Gubernur, dan DPD Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992(DPD SBSI 1992)Prov Sumut dengan sasaran kantor Walikota Medan dan kantor Gubernur.

Sumber: Radio Star News

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending