KBR68H, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia meminta maaf kepada para pedagang karena harus membongkar kios-kios pedagang di stasiun kereta se-Jakarta dan sekitarnya.
Juru bicara PT KAI Daerah Operasional Jabodetabek Sukendar Mulya mengatakan para pedagang membeli kios dari perusahaan pengembang, yang menyewa lahan PT KAI. Sementara kontrak sewa pengembang itu dengan PT KAI sudah habis.
"Itu kalau tidak salah ada pengembangnya. Kita berurusan dengan pengembang. Memang (pedagang) membeli kios itu, tapi ini sewa kontrak. Urusan dengan PT KAI itu kontrak tempat sudah habis. Dan ini memang tanah punya KAI. Mohon maaf tidak diperpanjang kontraknya. Kita akan gunakan untuk tempat yang nyaman untuk naik turun penumpang," kata Sukendar Mulya.
Mengenai identitas pengembang, Sukendar Mulya mengaku tidak memegang data dan berjanji akan menginformasikan secepatnya.
Juru bicara PT KAI Daerah Operasional Jabodetabek Sukendar Mulya mengatakan PT KAI terpaksa membongkar kios pedagang untuk meningkatkan pelayanan pengguna kereta. Diantaranya untuk penerapan sistem tiket elektronik, peluasan lahan parkir dan untuk memperluas lahan naik turun penumpang.
Selama tiga hari ini PT KAI membongkar ratusan kios di tiga stasiun yaitu Stasiun Duri Jakarta Barat, Stasiun Lenteng Agung Jakarta Selatan dan Stasiun UI di Depok. Pembongkaran diprotes para pedagang dan mahasiswa di sekitar stasiun tersebut.
Sengketa antara PT KAI dengan pedagang kios pernah terjadi juga di stasiun kereta api di Jombang, Jawa Timur. Pedagang merasa dibohongi PT KAI dalam proses penyewaan kios. Namun PT KAI menyatakan, mereka hanya menyewakan lahan tanah kepada pengembang. Pengembang lalu membangun kios dan menyewakan kepada pedagang.