KBR68H, Jakarta - Ratusan bekas karyawan Batavia Air mendatangi kantor Bank Capital di jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Peserta aksi memprotes pelelangan aset Batavia Air secara sepihak yang dilakukan Bank Muamalat tanpa koordinasi dengan kreditor lain dan kurator. Selain itu, peserta aksi juga menuntut agar aset Batavia Air yang dilelang disisakan untuk membayar pesangon karyawan. Peserta aksi menuntut akan memblokir jalan Sudirman Jakarta sampai lelang tersebut dibatalkan.
“Cairkan pesangon kami, kalo memang udah hak kami keluarin aja. Sudah tiga bulan kami terombang ambing tidak jelas. Itu hak kami, keluarin saja, keluarin. Tolong dari pihak Bank Muamalat dan Bank Capital keluarkan hak kami seratus persen sekarang juga. Pesangon kami sudah tiga bulan lebih tidak dicair-cairin. Tolonglah, kaliankan manusia juga, mau gak kalo kalian di giniin?”, kata salah seorang peserta aksi di depan Gedung Sonatopas, Jl Jend Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).
Bank Muamalat merupakan salah satu kreditor Batavia Air dengan status yang disebut kreditor separatis. Bila Perusahaan pailit, maka berarti hak Bank Muamalat diberikan setelah hak-hak para kreditor utama atau preveren dibayar. Namun Bank Muamalat mengumumkan lelang aset Batavia.
Karyawan mengklaim proses jelang lelang dilakukan tanpa koordinasi dengan kreditor utama dan karyawan yang belum mendapat pesangon. Tercatat kredit macet Batavia Air di bank ini mencapai sebesar Rp 429 miliar. Sementara jumlah pesangon yang wajib dibayarkan untuk sekitar 500 bekas karyawan Batavia Air mencapai sebesar Rp 11 miliar.
Editor: Doddy Rosadi