KBR68H, Jakarta - Bekas Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla menilai kepolisian kurang tegas dalam menangani kasus perusakan Masjid Ahmadiyah yang terjadi di Tulungagung, Jawa Timur dan beberapa masjid yang lain.
Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla mengatakan, untuk mengatasi kekerasan tersebut penegak hukum harus bertindak lebih tegas.
“Iya itu tentu polisi dan keamanan harus mengatasi yang begitu. Kalau soal kekerasan harus aparat keamanan yang mengatasinya, “ ujar Jusuf Kalla usai bertemu dengan bekas Wakil Presiden Iran, Muhammad Javad Ali Akbari di kantor pusat Dewan Masjid Indonesia, Selasa (28/13).
Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla menambahkan, SKB tiga menteri yang selama ini sudah ada tidak perlu diubah. Usulan mengubah SKB tiga menteri tersebut belakangan menguat, karena dinilai menghambat pembangunan tempat ibadah. Namun, Kata dia, SKB itu memang ditandatangani untuk mencegah timbulnya kekerasan, seperti yang dialami oleh Ahmadiyah.
Sebelumnya, sebuah Masjid milik jemaat Ahmadiyah di rusak oleh massa intoleran di Tulungagung, Jawa Timur, awal Mei lalu. Perusakan masjid tersebut diduga terkait dengan adanya isu teroris yang berhembus di masyarakat setempat, serta penolakan warga terhadap kegiatan Ahmadiyah di sana. Kasus ini kini tengah ditangani kepolisian.
Editor: Antonius Eko
Polisi Tak Tegas Tangani Perusakan Masjid Ahmadiyah Tulungagung
Bekas Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla menilai kepolisian kurang tegas dalam menangani kasus perusakan Masjid Ahmadiyah yang terjadi di Tulungagung, Jawa Timur dan beberapa masjid yang lain.

NUSANTARA
Selasa, 28 Mei 2013 12:19 WIB


ahmadiyah, tulungagung
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai