KBR68H, Jakarta - Kepolisian Papua meriksa delapan orang terkait longsor tambang bawah tanah PT Freeport di areal Big Gossan, Tembagapura.
Juru bicara Kepolisian Papua I Gede Sumerta Jaya mengatakan, mereka yang diperiksa di antaranya penanggungjawab pelatihan dan petugas area bawah tanah.
Polisi memeriksa para saksi terkait kronologis kejadian. Namun Polda Papua belum bisa menyatakan mereka bertanggungjawab atas longsor tambang Freeport itu.
“Masih banyak yang harus diminta keterangan. Kita terlibat juga dengan penyelidikan dari ESDM, Labfor Makassar, ada ahli Geologi juga dari Makassar. Jadi kita belum mengambil kesimpulan. Kita belum tahu berapa yang akan diminta keterangan," kata Juru bicara Polda Papua I Gede Sumerta.
Runtuhnya tambang bawah tanah Big Gossan milik PT Freeport Indonesia pada pertengahan Mei lalu menewaskan 28 pekerja. Proses evakuasi korban berlangsung lebih dari sepekan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berjanji akan menginvestigasi longsor itu sampai tuntas. Terutama mengenai ada tidaknya kelalaian PT Freeport melindungi pekerjanya.
Editor: Agus Luqman