Bagikan:

Polisi Jabar Cari Pembanding DNA Teroris Tasikmalaya

Kepolisian Jawa Barat mengaku telah memeriksa DNA pelaku pelemparan bom rakitan ke pos polisi di Tasikmalaya beberapa waktu lalu. Sebelumnya kepolisian telah memeriksa jati diri pelaku melalui sidik jari.

NUSANTARA

Jumat, 17 Mei 2013 08:40 WIB

Author

Ari Nugraha

Polisi Jabar Cari Pembanding DNA Teroris Tasikmalaya

polisi, teroris, bandung, jawa barat

KBR68H, Bandung - Kepolisian Jawa Barat mengaku telah memeriksa DNA pelaku pelemparan bom rakitan ke pos polisi di Tasikmalaya beberapa waktu lalu. Sebelumnya kepolisian telah memeriksa jati diri pelaku melalui sidik jari.

Menurut Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Jawa Barat, Pramujoko, nantinya hasil DNA dari jenazah tersebut akan dicocokkan dengan DNA keluarganya jika sudah ditemukan.

"Contohnya misalnya kalau dia sudah ada ijazahnya nanti sidik jarinya kita bandingkan. Sehingga akan diketahuilah si tersangka ini siapa. Disamping itu kalau dari sidik jari tidak didapatkan dari pembanding tidak ada, nanti kita melalui DNA. Bagusnya DNA itu kita bisa pembanding itu orang lain yaitu yang ada hubungan keluarga, seperti orang tua, saudaranya nanti kita temukan akan diketahui," ujar  Pramujoko di Mapolda Jawa Barat, jalan Soekarno Hatta, Bandung.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Jawa Barat, Pramujoko, menyebutkan seluruh pemeriksaan telah dikirim ke pusat kedokteran dan kesehatan Mabes Polri di Cipinang, Jakarta, untuk diteliti lebih lanjut.

Ia menyebutkan sampai saat ini belum diketahui pasti jati diri pelaku pelemparan bom rakitan tersebut. Tetapi sejumlah ciri fisik telah diketahui oleh polisi, seperti tinggi badan, warna kulit, struktur gigi serta usia. Kata dia, pelaku diduga terkait dengan jaringan terduga teroris yang ditangkap di Cigondewah Hilir, Kabupaten Bandung.

Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending