Bagikan:

Polda: Kasus Pembunuhan di Yogyakarta Meningkat

KBR68H, Yogyakarta - Kasus pembunuhan di wilayah hukum Polda DIY meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

NUSANTARA

Selasa, 21 Mei 2013 12:09 WIB

Polda: Kasus Pembunuhan di Yogyakarta Meningkat

kasus pembunuhan, yogyakarta, meningkat

KBR68H, Yogyakarta - Kasus pembunuhan di wilayah hukum Polda DIY meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Hanya kepolisian tidak bisa menyimpulkan penyebab meningkatnya kejahatan yang menghilangkan nyawa orang itu.

Berdasarkan data Direskrimum Polda DIY pada 2011 terjadi 14 kasus pembunuhan di tahun ini, sembilan di antaranya terselesaikan dengan persentase 64%. Kemudian 2012 menurun menjadi 11 kasus dan semuanya terselesaikan.
Pada tahun ini, trennya meningkat karena dalam kurun waktu empat bulan sudah terdapat enam kasus pembunuhan dengan enam korban meninggal. Hal itu belum termasuk satu kasus besar yakni tewasnya empat tahanan di Lapas Cebongan yang sengaja dibunuh.

Kepolisian Resort Sleman menjadi paling banyak menangani kasus. Dalam sebulan terakhir berdasarkan catatan Harian Jogja, pada Selasa (16/4) ditemukan mayat Ria Puspita Restanti pelajar yang menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan oleh tujuh orang pelaku salah satunya anggota polisi.

Dua pekan kemudian ditemukan mayat tanpa identitas yang juga korban pembunuhan di Tamanmartani, Kalasan, Sleman. Pekan berikutnya kembali ditemukan mayat anggota punk Solo ditemukan dengan luka bacok di Dusun Tempel, Desa Lumbungrejo, Tempel Sleman, Minggu (12/5).

Terakhir mayat bayi korban pembunuhan juga ditemukan ditanam oleh orangtaunya di Dusun Klaseman, Sinduharjo Ngaglik Sleman. Dalam kasus bayi ini polisi menangkap Muksin, 21 ayah korban.

Kasatreskrim Polres Sleman Heru Muslimin menegaskan masih menemui kendala dalam pengungkapan terutama identitas korban yang tidak diketemukan.
Salah satu kasus pembunuhan dalam sebulan terakhir yang belum terselesaikan yakni penemuan mayat di perbatasan Sleman-Klaten atau di Desa Tamanmartani, Kalasan Sleman. Tidak ada identitas apapun yang ditemukan di sekitar jasad korban selain STNK atas nama warga Gamping Sleman. Tetapi setelah ditelusuri kepemilikan STNK tersebut sudah pindah selama beberapa kali.

Sedangkan jenazah anak punk sudah diketahui identitasnya yakni warga Jalan Yos Sudarso Solo. Kedua orangtua korban sudah mendatangi Mapolsek Tempel Sleman untuk melakukan konfirmasi dan memastikan identitas mayat di RSUP Sardjito.

Meski demikian pihaknya masih kesulitan dalam pengungkapan siapa pelakunya kedua kasus tersebut. Termasuk kasus pembunuhan terhadap seorang waria pada Februari 2013 lalu pun belum bisa terungkap sampai saat ini.

Sumber: Radio Star Jogja

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending