Pilgub NTB Memanas, Kampanye Hitam Muncul Lagi

KBR68H,Mataram - Pemilihan gubernur (Pilgub) NTB mulai memanas jelang hari pemungutan suara tanggal 13 Mei mendatang. Selebaran berisi kampanye hitam kembali ditemukan oleh warga,  kali ini  pasangan Zulkifli Muhadli – M Ichsan yang menjadi korbannya.

Tim pemenangan Zul-Ichsan sudah melaporkan perihal kampanye hitam ini kepada pihak kepolisian dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) provinsi NTB. Ketua tim pemenangan pasangan Zul-Ichsan, H.L Moh Syamsir mengatakan, selebaran itu memuat informasi yang memojokkan pasangan Zul-Ichsan. Selebaran gelap itu berisi perbandingan yang tidak benar antara cagub TGH M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) dengan Zulkifli Muhadli atau Kyai Zul.

“Isinya itu yang pertama, pak TGB (Tuan Guru Bajang- calon petahana) mempunyai jaringan internasional di negera tetangga, terus Kyai Zul tidak. Dia tidak tahu Zul ini kan sekolahnya di Universitas Havard dan dia memiliki jaringan internasional yang cukup banyak. Selanjutnya, TGB diusung oleh banyak parpol besar, sementara Kyai Zul hanya diusung PBB dan partai kecil-kecil. Hitung-hitungannya jika Kyai Zul menang, dia hanya memiliki kekuatan 16 persen di parlemen” kata Syamsir menirukan isi selebaran tersebut.

Syamsir mengatakan, isi selebaran itu juga menjelaskan figur TGB yang sudah berpengalaman menjadi gubernur, sementara Kyai Zul belum berpengalaman. Sehingga selebaran yang banyak disebar dimasyarakat itu mengajak pemilih agar  menjatuhkan pilihan ke pasangan TGB-Amin. Namun pola-pola seperti itu tidak dibenarkan sehingga tim pemenangan Zul-Ichsan melaporkan ke Bawaslu dan kepolisian.

Ia mengatakan, selebaran itu menamakan diri kelompok pemilih cerdas. Ironisnya, hanya dua kandidat cagub yang menjadi objek perbandingan yaitu TGB dan Kyai Zul, sementara cagub yang lainnya tidak disebut-sebut.

Sebelumnya calon petahana TGH M Zainul Majdi menjadi objek kampanye hitam dari oknum tertentu. Kampanye hitam itu berisi selebaran yang memojokkan TGB terkait dengan isu nikah sirinya dengan seorang wanita asal luar daerah.

Sumber: radio Global