Persaingan Bisnis Diduga Jadi Motif Pembunuhan Sopir Truk di Rembang

KBR68H, Rembang- Polres Rembang masih mempunyai pekerjaan rumah kasus pembunuhan Didik Erwanto (28 tahun), seorang sopir dump truk yang jenazahnya ditemukan di kawasan hutan RPH Tahunan Kec. Sale, pada bulan Februari 2013 lalu. Korban berasal dari desa Wotsogo Kec. Jatirogo Tuban Jawa Timur, sedangkan truk yang dikemudikan, belum ditemukan.

Dua bulan berlalu, Kapolres Rembang,Adhy Fandy Ariyanto mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, kasus tewasnya Didik Erwanto diduga bukan karena dendam pribadi maupun persoalan kredit kendaraan macet. Dua kemungkinan lain yakni persaingan bisnis atau murni pencurian, sampai sekarang masih terus didalami.

Justru menurutnya kunci pengungkapan kasus berada pada truk. Jika truk yang dibawa kabur pelaku ketemu, akan mempercepat penangkapan tersangka pelaku, meski sudah dijual kepada pihak lain. Polisi tetap optimistis, suatu saat pembunuhan di desa Tahunan akan terbongkar.

Adhy Fandy Ariyanto menimpali belakangan muncul kecenderungan aksi saling membajak sopir truk, dengan iming-iming upah lebih tinggi. Hal ini terjadi lantaran semakin meningkatnya sektor pertambangan dan proyek proyek fisik di kabupaten Rembang. Jumlah armada dump truk cukup banyak, namun tidak diimbangi tenaga sopir yang memadai.

Kepolisian mengamati masalah ini cukup penting, sehingga terdorong untuk menggelar pelatihan sopir dump truk dan operator alat berat. Diharapkan muncul tenaga baru yang ahli, seperti halnya pelatihan rutin setiap tahun bagi anggota Satpam.

Kapolres asli Blora ini menambahkan persaingan bisnis merupakan hal biasa, asalkan secara positif dan profesional. Tetapi kalau sudah sampai menghabisi nyawa seseorang, aturan hukumlah yang akan menjadi ganjarannya.

Sumber: Radio R2B Rembang