Bagikan:

Perajin Batik Kayu di Bantul Kesulitan Bahan Baku

Perajin batik kayu di Krebet, Sendangsari, Pajangan Bantul, Yogyakarta mengalami kendala ketersediaan bahan baku. Hal ini terjadi menyusul melonjaknya permintaan pembelian barang tersebut jelang liburan sekolah.

NUSANTARA

Senin, 06 Mei 2013 12:50 WIB

Author

Star Jogya

Perajin Batik Kayu di Bantul Kesulitan Bahan Baku

Perajin Batik Kayu di Bantul

KBR68H, Bantul - Perajin batik kayu di Krebet, Sendangsari, Pajangan Bantul, Yogyakarta mengalami kendala ketersediaan bahan baku. Hal ini terjadi menyusul melonjaknya permintaan pembelian barang tersebut jelang liburan sekolah.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dusun Krebet Yulianto mengatakan, kayu Pule yang merupakan bahan baku andalan pembuatan batik kayu kini sulit didapat. Selain pengiriman barang kerap telat datang, keberadaannya juga minim.

“Kayu Pule biasanya kami datangkan dari Muntilan (Jawa Tengah). Sejak April lalu itu sudah sulit dapatnya selalu telat datang kalaupun ada,” terang Yulianto, Minggu (5/5/2013).

Minimnya pasokan kayu Pule, lanjut dia, ditengarai akibat melonjaknya produksi batik kayu beberapa waktu terakhir. Seiring banyaknya pesanan batik kayu dari berbagai galeri di Jogja maupun di luar daerah seperti Bali, Maluku dan Batam.

Lonjakan pemesanan menyusul segera tibanya libur panjang sekolah Juni mendatang. Selain itu, pasca liburan sekolah bersambung dengan libur Lebaran. Alhasil para penjual atau pengecer telah menyiapkan sejak jauh hari kebutuhan barang yang akan dijual.

Sementara kayu Pule selama ini menjadi salah satu andalan bahan baku kerajinan batik kayu setelah kayu jenis Sengon. Kayu Pule menurut Yulianto punya keunggulan dibanding Sengon. Selain kualitasnya bagus alias tahan lama, tekstur kayunya juga lembut.

“Harga batik kayu dari bahan kayu Pule bisa lebih mahal dibanding Sengon karena memang kualitasnya bagus,” ujarnya.

Sumber: Star Jogja

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending