Bagikan:

Pemotongan Sapi Betina Produktif di NTB Tak Terkontrol

Pemotongan sapi betina produktif selama ini kurang terkontrol lantaran semakin menjamurnya jagal di NTB.

NUSANTARA

Minggu, 05 Mei 2013 14:23 WIB

Pemotongan Sapi Betina Produktif  di NTB Tak Terkontrol

sapi betina, NTB

KBR68H, Mataram- Pemotongan sapi betina produktif selama ini kurang terkontrol lantaran semakin menjamurnya jagal di NTB. Padahal program pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi salah satunya melalui pencegahan  pemotongan sapi betina produktif. Pemerintah daerah bersama Sarjana Masuk Desa (SMD) berusaha memperkuat aspek pencegahan tersebut.

Ketua Asosiasi SMD Provinsi NTB Moh Tauhir mengatakan, sapi betina produktif memang lebih senang dipotong oleh jagal. Alasannya karena harganya relatif lebih murah dari sapi pejantan.

Ia mengatakan, banyak pola penyelamatan sapi betina produktif yang sedang dilakukan seperti membeli sapi betina itu di pasar hewan dan jagal. Pihak yang membeli adalah kelompok peternak sapi yang telah diberikan bantuan oleh pemerintah daerah. Betina produktif harus diselamatkan untuk menjaga populasi sapi tetap meningkat.

” Pemerintah menyalurkan bantuan kepada kelompok berupa program penyelamatan betina produktif. Kemudian kelompok ini mencari baik itu dipasar maupun dijagal, sapi-sapi yang akan akan dibeli oleh jagal untuk dipotong itulah yang mereka beli.” katanya.

Moh Tauhir mengatakan, pihaknya mendampingi kelompok peternak sapi yang telah diberikan bantuan oleh pemerintah provinsi NTB. Jumlah SMD yang mendampingi kelompok peternak sebanyak 217 orang. Masing-masing SMD mendampingi satu hingga dua kelompok peternak. Tidak semua kelompok peternak mendapat pendampingan dari SMD karena jumlah kelompok peternak sapi di NTB mencapai ribuan kelompok.

Ia menuturkan, pemprov NTB telah manargetkan 1 juta populasi sapi tahun 2013. Namun berdasarkan perhitungan terakhir jumlah sapi di NTB baru mencapai 890 ribu lebih. Sapi yang dipelihara oleh para peternak adalah jenis sapi ras Bali.

Sumber: Radio Global FM Lombok

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending