KBR68H, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta meminta masyarakat tidak mencap buruk Kota Surakarta dengan sebutan kota terorisme. Ini menyusul banyaknya kasus penangkapan terduga teroris di kota itu. Laporannya bersama Reporter Yudha Satriawan. Wakil Walikota Surakarta, Achmad Purnomo menyatakan maraknya penangkapan terduga teroris di kota Surakarta tidak berdampak buruk pada kota Surakarta. Achmad Purnomo menegaskan akasi terorisme tidak hanya terjadi kota Surakarta, tetapi juga daerah lain di Indonesia. Purnomo berharap aksi terorisme di kota Surakarta tidak berpengaruh pada aktifitas masyarakat terutama ekonomi dan pariwisata kota Surakarta.
"Jangan selalu kaitkan Kota Surakarta dengan terorisme. Jangan selalu Solo dikaitkan dengan terorisme. Semua kota atau wilayah kan juga sama, ada kasus terorismenya, tidak hanya Solo. Jadi kalau hanya ada satu atau dua orang warga Solo terlibat terorisme, terus kita simpulkan Solo selalu kena terorisme, kan tidak bisa, jumlah warga Solo kan 500ribu orang. Masa hanya karena segelintir orang yang berlaku melanggar hukum seperti itu, seluruh warga kena stigma," katanya.
Lebih lanjut Achmad Purnomo mengungkapkan Pemkot dan warga kota Surakarta terus berupaya mengantisipasi aksi terorisme.
"Ya mudah-mudahan Solo tetap aman. Kelompok orang yang tidak setuju dengan melakukan aksi terorisme akan segera diatasi aparat. Nah kita membantu aparat untuk mengantisipasi aksi terorisme, jangan sampai berbuntut aksi panjang tak kunjung selesai. Kita selalu ada forum komunikasi antar umat beragama, ada Dewan Syariah, ada ormas persaudaraan dan perdamaian lintas agama dan lintas etnis, Solo bersama selamanya, banyak lah. Silaturahmi itu penting, komunikasi itu penting. Jelas kalau ada aksi terorisme segelintir orang itu tidak mewakili atau bukan cermin perilaku di Solo,” tambah Ahmad.
Pengamanan swadaya masyarakat menjadi deteksi dini mengantisipasi masuknya jaringan terorisme di kota Surakarta. Sebagaimana diketahui, Tim densus anti teror dalam sepekan ini menangkap 4 orang terduga teroris di kecamatan Serengan dan kecamatan Pasar kliwon kota Surakarta. Mereka yang tertangkap yaitu keponakan Abu Bakar Baasyir, Nuim Baasyir, Ibrahim Sungkar, Slamet, dan Devid. Polisi juga melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris tersebut. Ratusan personil polisi bersenjata lengkap mengamankan lokasi tersebut. Polisi menemukan rangkaian kabel, pipa plastik, dan 25 kilogram potasium bahan baku pembuatan peledak. Dari kota Surakarta Jawa tengah, Yudha Satriawan KBR68H
Editor : Arin Swandari