Bagikan:

Pemkot Surakarta Didesak Sediakan TPS yang Ramah Difabel

Penyandang Difabel di Kota Surakarta meminta penyelenggara Pilgub Jawa Tengah menyediakan fasilitas pemungutan suara yang ramah difabel.

NUSANTARA

Jumat, 17 Mei 2013 10:19 WIB

Pemkot Surakarta Didesak Sediakan TPS yang Ramah Difabel

pillkada, jawa tengah, tps, difabel

KBR68H, Surakarta - Penyandang Difabel di Kota Surakarta meminta penyelenggara Pilgub Jawa Tengah menyediakan fasilitas pemungutan suara yang ramah difabel.

Salah seorang penyandang tuna daksa sekaligus pengajar di YPAC Kota Surakarta, Sugian Noor, mengatakan selama pemilu maupun pilkada berlangsung bertahun-tahun, seringkali para difabel diabaikan hak pilihnya. Menurut Sugian Noor, minimnya fasilitas ramah difabel di lokasi pemungutan suara atau TPS membuat mereka tak gunakan hak pilihnya alias golput.

“Suara komunitas difabel di Solo kan juga sangat signifikan untuk mengangkat para calon gubernur terpilih menjadi gubernur, para calon legislatif terpilih menjadi anggota Dewan, para calon Presiden terpilih menjadi Presiden..dan komunitas difabel ini kan juga punya hak suara, hak politik. Yang kami inginkan dari KPU, agar nanti bilik suara dibikin ramah untuk komunitas difabel, artinya bilik suara itu bisa diakses, jangan terlalu tinggi meja atau kotak suaranya untuk teman-teman berkursi roda mudah memasukkan kertas surat suara, kemudian untuk teman-teman tuna netra, surat suara juga memakai huruf Braille. Dulu saya pernah punya pengalaman, bersemangat mau nyoblos Pemilu, ternyata saya nggak bisa nyoblos dan nggak ingin golput karena akses menuju bilik suara itu tidak ramah untuk komunitas difabel, harus naik melalui tangga bertingkat, atau meja kotak suaranya terlalu tinggi, dan itu membuat kita menjadi malas dan akhirnya golput,” kata Sugian.

Sekitar 100 penyandang difabel dari komunitas tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, dan tuna grahita mengikuti sosialisasi pemungutan suara Pilgub Jawa Tengah yang digelar KPU Kota Surakarta dua pekan ini.

Para penyandang difabel tersebut dilatih cara pemungutan suara di TPS dan menggunakan surat suara berhuruf braille untuk tuna netra. Bilik suara yang sempit dan tingginya meja kotak suara menyulitkan para penyandang difabel melakukan pemungutan suara.

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending