Bagikan:

Pebisnis di Kutim

KBR68H, Sangata - Belum lengkapnya sarana dan prasarana transportasi di Kutai Timur (Kutim) terutama pelabuhan membuat Kutim kehilangan peluang bisnis yang besar.

NUSANTARA

Jumat, 17 Mei 2013 17:53 WIB

Pebisnis di Kutim

transportasi, kutai timur, bisnis, hilang

KBR68H, Sangata - Belum lengkapnya sarana dan prasarana transportasi di Kutai Timur (Kutim) terutama pelabuhan membuat Kutim kehilangan peluang bisnis yang besar. Asisten Administrasi Setkab Kutai Timur Edward Azran memperkirakan, keuntungan pebisnis “hilang” setiap harinya mencapai Rp 8 Miliar.

Berbicara dihadapan sejumlah peserta sosialisasi izin usaha jasa kontruksi (IUJK) yang digelar Dinas PU Kutim, Edward menyebutkan, langkah yang diambil Pemkab Kutim antara lain membangun Pelabuhan Kenyamukan di Sangatta Utara. Pelabuhan ini dibuat untuk lebih meningkatkan daya saing serta peluang usaha di Kutim lebih bagus.

Dia menyebutkan, Pelabuhan Kenyamukan yang digagas Pemkab Kutim akan memberikan peluang usaha lebih besar kepada masyarakat sehingga memberikan dampak ekonomi lebih banyak kepada pebisnis.

Ia melihat, selama ini, banyak keuntungan yang seharusnya bisa diraih pengusaha justru hilang karena biaya transportasi terlalu mahal. Dengan hitungan yang matang dan mudah, berkembangnya perusahaan besar seperti KPC memberi andil  terhadap pergerakan ekonomi Sangatta.

Melalui Sosialisasi IUJK, ia menaruh harapan, masyarakat semakin memahami akan pentingnya izin dalam berusaha. Bekas Kepala BPMD Kutim ini mengharapkan semua pelaku usaha jasa kontruksi melalui asosiasinya aktif mengikuti Sosialisasi IUJK.

“Banyak hal yang didapat dalam sosialisasi IUJK ini, karena banyak hal dirasakan selama ini karenanya melalui sosialisasi bisa dipahami kenapa terjadi kesalahan dan perbedaan dalam memahami aturan yang berlaku,” imbuhnya.

Sumber: Radio Gema Wahana Prima

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending