KBR68H, Pati - Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat di pemilu gubernur Jawa Tengah lantaran makin berkurangnya politik uang.
Menurut Direktur LBH Advokasi Nasional Pati, Maskuri Alfaty, masyarakat sudah terbiasa dengan politik bagi-bagi uang. Sehingga, kata dia, masyarakat enggan memungut suara kalau tidak ada duitnya.
“Faktor penyebab rendahnya partisipasi dan antusiasme tersebut, kata Maskuri Alfaty, karena kesadaran politik yang kurang, sikap apatis dan skeptis masyarakat terhadap Pilkada Cagub/Cawagub yang tidak punya kedekatan secara psikologis maupun emosional, masih kentalnya tradisi politik transaksional “RA WIT RA BOS” (ora ono duit ora nyoblos, artinya: tidak uang tidak nyoblos, red.),” jelas Direktur LBH Advokasi Nasional Pati.
Direktur LBH Advokasi Nasional Pati, Maskuri Alfaty menambahkan, sosialisasi yang kurang dari tim sukses pasangan calon ikut membuat tingkat partisipasi rendah. Ditambah lagi, masyarakat Pati yang merantau ke luar kota dan luar negeri.
Editor: Anto Sidharta
Partisipasi Warga Pati di Pilkada Jateng Rendah
Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat di pemilu gubernur Jawa Tengah lantaran makin berkurangnya politik uang. Menurut Direktur LBH Advokasi Nasional Pati, Maskuri Alfaty, masyarakat sudah terbiasa dengan politik bagi-bagi uang. Sehingga, kata dia, ma

NUSANTARA
Senin, 27 Mei 2013 14:22 WIB


Partisipasi Warga, Pati, Pilkada Jateng
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai