Jalan antara Rembang hingga Blora, tepatnya di depan Gedung Olahraga (GOR) Besi Rembang, sudah dua kali terendam banjir besar. Akibatnya arus lalu lintas macet cukup panjang. Bahkan banyak pula pengendara sepeda motor kebingungan. Motor mereka mogok karena nekat menerjang banjir setinggi hampir setengah meter tersebut.
Maryani, seorang warga dusun Besi desa Kedungrejo mengatakan baru sekarang ada banjir sebesar itu, meluap ke tengah jalan.
Setelah ditelusuri, banjir diduga karena parit saluran air di sebelah barat jalan, ditutup oleh pemilik tanah, kemudian dialihkan ke jalur lain. Padahal kiriman air cukup deras datang dari sejumlah arah, membuat saluran air yang baru tidak kuat menampung.
Selain merendam akses jalan antar kabupaten, banjir juga menggenangi tanaman kacang dan tembakau. Maryani berharap pemerintah cepat turun tangan, karena warga tidak bisa mengatasi sendiri.
Pemilik tanah, Budi Lestariyono mengaku memang telah membendung saluran dan mengalihkan jalannya air.
Kepala Desa Bogorame Kec. Sulang ini mempersilahkan kalau pemerintah akan menormalisasi saluran baru, asalkan jangan mengganggu tanah miliknya yang sudah lama menjadi alur perlintasan air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Suharso ketika dikonfirmasi membenarkan penutupan saluran, merupakan penyebab utama banjir di depan GOR Besi. Pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan pemilik lahan, untuk penanganan lebih lanjut.
Sumber: radio R2B Rembang
Editor: Antonius Eko