Bagikan:

NTB Buat Posko Drop Out di Tiap Sekolah

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB membuat posko putus sekolah (drop out) di setiap sekolah.

NUSANTARA

Jumat, 03 Mei 2013 11:43 WIB

NTB Buat Posko Drop Out di Tiap Sekolah

posko drop out, sekolah, NTB

KBR68H, Mataram- Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB membuat posko putus sekolah (drop out) di setiap sekolah. Posko drop out itu setiap bulan harus memberikan laporan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) tentang berapa siswa yang drop out. Laporan itu diperlukan karena sangat berpengaruh terhadap jumlah dana Bantuan Operational Sekolah (BOS) yang akan diberikan kepada setiap sekolah.

“ Masing-masing sekolah itu sudah sangat intens memberikan perhatian bagi orang drop out. Jadi posko-posko drop out itu sekarang sesungguhnya ada di sekolah-sekolah. Karena kami setiap bulan meminta laporan ada yang drop out atau tidak,” kata Kepala Dikpora NTB,H. L. Syafi’i.

Syafi’i menuturkan, drop out memang menjadi salah satu program unggulan Pemprov NTB, yakni Angka Drop Out Nol (ADONO). Adanya dana BOS sangat membantu percepatan program Adono di NTB. Angka drop out di NTB memang cukup tinggi dan telah berhasil ditekan dari tahun ke tahun. Karena drop out sudah tidak berhubungan lagi dengan kemiskinan, tetapi masalah culture. Betapa tidak, setiap siswa telah diberikan Bantuan Siswa Miskin (BSM).

Data Dikpora NTB, pada tahun 2008, angka drop out di SD/MI mencapai 1,17 persen persen, pada tahun 2011 turun menjadi 0,90 persen. Tingkat SMP/MTs, 2008 sebesar 3,93 persen, pada tahun 2011 turun menjadi 0,92 persen. Tingkat SMA/MA/SMK, pada tahun 2008 sebesar 8,03 persen, pada tahun 2011 turun menjadi 1,88 persen. Pada tahun 2011/2012 persentasenya untuk tingkat SD/MI sebesar 0,33 persen, tingkat SMP/Mts sebesar 0,65 persen dan tingkat SMA/SMK/MA sebesar 1,77 persen.

Sumber: Radio Global FM Lombok

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending