Bagikan:

Musim Kemarau Lebih Lama Hambat Pembangunan di NTB

Lembaga Konsultan dan Penelitian Independent berpusat di Surabaya, Regional Economic Development Institute (Redi) melakukan diagnosa pertumbuhan ekonomi NTB selama 10 bulan.

NUSANTARA

Jumat, 31 Mei 2013 14:23 WIB

Musim Kemarau Lebih Lama Hambat Pembangunan di NTB

kemarau, pembangunan, NTB

KBR68H, Mataram- Lembaga Konsultan dan Penelitian Independent berpusat di Surabaya, Regional Economic Development Institute (Redi) melakukan diagnosa pertumbuhan ekonomi NTB selama 10 bulan. Dalam studinya, ditemukan sekitar 8 faktor kendala atau penghambat yang mengikat pertumbuhan ekonomi NTB. Selanjutnya diberikan sebuah saran alternative penyelesaian dari beberapa factor penghambat itu kepada pemerintah provinsi (Pemprov) NTB.

“Kami dibiayai United Stated Agency for International Development (USAID) melalui proyek Support for Economic Analysis Development in Indonesia (Seadi). Karena hasil kajian ini sangat penting, maka Pemprov NTB perlu menerima hasil laporan Diagnosa Pertumbuhan Ekonomi yang dari kami,” kata Direktur Redi, Indra N. Fauzi.

Indra menyebutkan, kedelapan faktor penghambat itu, seperti musim kemarau di NTB lebih lama dan lebih parah daripada daerah yang lebih ke barat, mayoritas angkatan kerja di NTB berketrampilan rendah dan infrastruktur irigasi tidak merata di seluruh kabupaten/kota. Lainnya, cakupan jaringan jalan di Sumbawa terkait dengan kepadatan penduduk  yang rendah, pelanggan PLN di NTB masih dominant ke rumah tangga, bukan ke industry dan sulitnya akses lahan bagi pengusaha swasta.

Perusahaan di NTB lanjut Indra, masih terlalu kecil untuk memenuhi syarat untuk salah satu pilihan mekanisme keuangan dan perbankan serta pajak atau biaya untuk menjalankan bisnis. Hasil studi penilitian ini dapat membantu pemerintah daerah didalam merancang kebijakan ekonomi yang didasarkan pada bukti-bukti penelitian analitis. Survey lapangan dan penelitian dalam proyek ini mencakup semua kabupaten di NTB.

Senior Institution Specialist at Seadi USAID,  Anwar Nasution, mengatakan, hasil kajian diagnosa pertumbuhan ekonomi di NTB yang dilakukan Redi itu akan dapat mengindentifikasi hambatan-hambatan pertumbuhan di NTB. Selanjutnya menghasilkan alternative penyelesaian dalam mengatasi kendala-kendala yang ada untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di NTB. “Ini nanti akan menjadi masukan bagi Pemprov NTB dalam merumus langkah-langkah ke depan,” tuturnya.

Sumber: Radio Global FM Lombok

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending