Bagikan:

MPBI: Polisi Harus Panggil Direktur PT.Freeport !

Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) meminta Polisi segera memperkarakan Presiden Direktur Freeport Indonesia beserta direksinya.

NUSANTARA

Senin, 20 Mei 2013 23:49 WIB

Author

Ade Irmansyah

MPBI: Polisi Harus Panggil Direktur PT.Freeport  !

mpbi, freeport, polisi, portalkbr

KBR68H, Jakarta - Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) meminta Polisi  segera memperkarakan Presiden Direktur Freeport Indonesia beserta direksinya. Gugatan itu menyusul longsornya terowongan PT. Freeport di Papua.

Presidium MPBI Said Iqbal mengatakan, Dewan direksi PT Freeport harus bertanggung jawab terkait tewasnya pekerja tambang. Menurut dia, nkejadian  ini merupakan kali kedua keselamatan buruh PT Freeport tidak dijamin dengan baik oleh perusahaan, sebelumnya pada tahun 2003 kejadian serupa juga terjadi.

“Presiden SBY harus meratifikasi konferensi ILO no 176 tentang keselamatan pekerja di pertambangan yang mengatur keselamatan dan kesehatan para pekerja di pertambangan. Dari tahun 1995 pemerintah tidak pernah mau meratifikasi. Kami menduga ini akibat lobi-lobi para pengusaha pertambangan untik tidak meminta pemerintah meratifikasi Konversi ILO ini karena biayanya mahal. Ini kan bukan masalah biaya mahal, resiko dipertambangan memang, untungnya kan juga besar, wajar kalau keselamatan dan kesehatan buruh-buruh pertambangan dijaga dengan biaya yang relatif mahal “ kata Said Iqbal kepada KBR68H ketika dihubungi.

Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI), Said Iqbal mengancam akan menurunkan masa buruh untuk menduduki kantor kementerian ESDM Besok, apabila kedua tuntutan itu tidak segera diperhatikan oleh pemerintah. Dia juga meminta Menteri ESDM untuk segara mengundurkan diri, karena peristiwa Freeport ini merupakan kelalaian dari Kementerian ESDM.



Editor: Nanda Hidayat
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending