Mencoba Kabur, Imigrasi Aceh Amankan 10 Pengungsi Rohingya

KBR68H, Banda Aceh - Sepuluh orang etnis Rohingya asal Burma ditangkap petugas Imigrasi Aceh. Sebelumnya mereka mencoba kabur dari tempat penampungan di Desa Ladong Kabupaten Aceh Besar. Sepuluh warga Rohingya ini merupakan pelintas batas yang hendak mencari suaka dan terdampar di perairan Aceh beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Perizinan kantor Imigrasi Banda Aceh, Noviezaldi Syafril mengatakan sepuluh pengungsi itu dilaporkan kabur sejak selasa dini hari lalu. Mereka ditemukan kembali pada Rabu pagi. Saat ditemukan petugas, para pengungsi berada di rumah-rumah warga. Diduga para pengungsi kabur karena stress berada di penampungan. Mereka akan menjalani pemeriksaan di tempat penampungan sebelum dipindahkan ke lokasi lain.

"Kemarin jam tiga dini hari mereka kabur, tapi dalam tempo singkat ditemukan kembali oleh petugas di areal Ladong lima-limanya selisih dua jam. Memang meraka lari dari dalam camp saat penampungan secara bergerombolan, mereka ditangkap dua kali, yang pertama lima kebetulan yang lari ada sepuluh orang dan telah kita temukan. Ya namanya manusia lari ya bisa saja karena stress, tapi yang namanya memfasilitasi IOM tidak kurang dari memfasilitasi makanan , pengobatan dan apa saja tidak ada yang kurang," kata Noviezaldi.

Awal April lalu sekitar 74 pengungsi etnis Rohingnya asal Burma terdampar di perairan Aceh di Kawasan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Mereka adalah pencari suaka yang berusaha kabur dari tempat asalnya akibat konflik. Belum diketahui kejelasan nasib mereka. Selama berada di penampungan kebutuhan Manusia Perahu itu ditangani oleh lembaga Imigrasi internasional, IOM. Pihak Imigrasi Aceh masih menunggu keputusan pemerintah terkait pemindahan pengungsi Rohingnya ke Medan, Sumatera Utara.