KBR68H, Aceh- Kualitas pendidikan di Desa Geunteng Timur dan Geunteng Barat, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, sangat mempriharinkan. Dua desa terpencil ini hanya memiliki satu sekolah dasar dengan delapan orang tenaga guru.
Sementara itu, jarak desa ke kota kabupaten sekitar 8 kilometer dengan sarana transportasi yang minim. Akibatnya banyak anak sekolah yang tidak lagi melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menegah Pertama dan Sekokah Menengah Atas.
"Bagaimana kami menyekolahkan anak-anak, pendapatan sebagai buruh nelayan hanya Rp 30.000 perharinya. Untuk makan sehari saja tidak cukup",ungkap Burhan.
Burhan yang berprofesi sebagai buruh nelayan itu, mengeluhkan minimnya sarana transportasi. Transportasi satu- satunya hanyalah jasa tukang ojek, dengan ongkos yang lebih mahal. Sedangkan jembatan penghubung desa dengan kota Kecamatan hanya jembatan darurat yang cukup riskan dilintasi mobil.
Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Bukhari Thaher, mengakui kondisi sosial di Desa Geunteng Barat dan Desa Geunteng Timur memang mempriharinkan. Banyak anak- anak putus sekolah karena membantu orang tuanya mencari nafkah sebagai nelayan.
"Kebanyakan anak yang putus sekolah membantu orang tuanya mencar nafkah", kata Bukhari.
Sementara itu, Wakil Komisi E Bidang Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, Tgk. Abdullah, menyebutkan, seharusnya Kepala Dinas Pendidikan Pidie, tidak menyalahkan kondisi sosial masyarakat, tetapi mencari solusi atas masalah tersebut.
"Jangan hanya bekerja dibelakang meja saja, tapi lihat langsung kondisi pendidikan di desa- desa terpencil, optimalkan bidang Pendidikan Luar Sekolah, untuk lebih aktif menjalankan fungsinya, sebab dana pendidikan cukup banyak, baik dari APBK! APBA maupaun Dari APBN, jangan samapai dana nya mengendap areana kurangnya orogram peningkatan pendidikan dan Pensisikan Luar Sekolah ", ungkap Tgk. Abdullah.
Sumber: Radio Mutiara FM
Masih Banyak Anak Putus Sekolah di Pidie
Kualitas pendidikan di Desa Geunteng Timur dan Geunteng Barat, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, sangat mempriharinkan. Dua desa terpencil ini hanya memiliki satu sekolah dasar dengan delapan orang tenaga guru.

NUSANTARA
Senin, 13 Mei 2013 15:21 WIB


pidie, pendidikan, terpencil
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai