KBR68H, Jayapura- Sejumlah anggota sensus pertanian dari Badan Pusat Statistik (BPS) Papua hingga saat ini belum dapat melakukan pendataan di sejumlah daerah konflik di Papua.
Kepala Bidang Produksi BPS setempat, Aminadab Yoafifi menuturkan daerah konflik yang sulit didata itu adalah Kabupaten Puncak, Puncak Jaya dan Distrik Angkaisera, Kepulauan Yapen. Ini dikarenakan sejumlah daerah itu beberapa waktu sebelumnya terjadi baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dan aparat keamanan. BPS mengklaim hingga saat ini kepolisian setempat belum memberikan jaminan keamanan kepada petugas sensus yang bertugas.
"Untuk pendataannya start tanggal 1 itu belum bisa, mereka belum bisa masuk, tunggu situasi, jaminan dari keamanan aparat,” jelasnya.
BPS setempat menurunkan 4000-an petugas untuk melakukan sensus pertanian tahun ini. Dalam menjalankan pendataan, satu tim petugas sensus terdiri dari 4 orang yang juga melibatkan masyarakat setempat.
Sensus pertanian merupakan program nasional yang dilaksanakan dalam waktu satu bulan, setiap 10 tahun sekali, pada tahun yang berakhiran dengan angka tiga. Tujuannya untuk mendata seluruh potensi pertanian dalam 8 sub sektor diantaranya tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, kehutanan, peternakan dan jasa pertanian.
Masalah Keamanan, Petugas Sensus Pertanian di Papua Belum Data 3 Kabupaten
Sejumlah anggota sensus pertanian dari Badan Pusat Statistik (BPS) Papua hingga saat ini belum dapat melakukan pendataan di sejumlah daerah konflik di Papua.

NUSANTARA
Rabu, 08 Mei 2013 08:08 WIB


sensus pertanian, papua, keamanan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai