Memasuki hari tenang menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, atribut pasangan calon hingga Kamis siang (23 Mei 2013) masih marak. Misalnya di sekitar Perempatan Galonan Rembang, jalur Pantura Sluke – Kragan dan desa desa pelosok.
Sejumlah Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) mengeluhkan tidak ada satupun tim sukses pasangan calon yang ikut turun melakukan pembersihan.
Supriyadi, PPL di desa Landoh Kec. Sulang mengatakan Pengawas Pemilu Lapangan di tiga desa bergerak menjadi satu, agar lebih mudah. Misalnya Landoh, Glebeg dan Kerep langsung turun membersihkan atribut kampanye calon Gubernur dan Wakil Gubernur.
Kalau hanya satu orang, tentu menyulitkan, karena banyak spanduk maupun baliho yang terpasang diatas pohon. Supriyadi menyesalkan tim sukses pasangan calon tidak ada yang ikut dalam pembersihan atribut, menunjukkan kurang peduli dengan masa tenang. Akibatnya beban PPL menjadi lebih berat.
Hal senada diungkapkan oleh Muhammad Maskun, pengawas pemilu lapangan dari desa Glebeg Kec. Sulang.Meski sehari ia bisa mencopoti semua atribut, namun mengesankan tim sukses seperti hanya menggantungkan Panwaslu.
Beberapa anggota tim sukses pasangan calon berdalih pemasangan atribut kebanyakan dilakukan oleh pekerja luar Rembang, sehingga tidak hafal di mana saja titiknya.
Sumber: radio R2B Rembang
Editor: Antonius Eko