KBR68H, Medan- Sejumlah mahasiswa yang menamakan Sentral Pejuang Demokrasi (SPD) melakukan aksi unjuk rasa di ruas Jalan KL Yos Sudarso tepatnya di depan kantor Pertamina, Senin (13/5). Aksi yang dilakukan massa yang berjumlah belasan orang itu terkait dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Koordinator Aksi, Ricky Herbet Sigalingging menyatakan, Pemerintahan SBY-Boediono memang sengaja menaikkan harga BBM untuk mengsengsarakan rakyat kecil. "SBY dengan sengaja menaikkan harga BBM agar rakyat-rakyat miskin atau kecil menjadi sengsara,"jelas dia.
Selain itu, Ricky juga mengatakan jika kenaikan harga BBM juga merupakan kepentingan bagi kaum kapitalisme. "Sengaja dinaikkan untuk kepentingan kaum kapitalis," terangnya.
Sentral Pejuang Demokrasi meminta Pertamina sebagai lembaga produksi, pendistribusian BBM untuk berada di posisi netral dalam produksi dan pendistribusian BBM.
"Pertamina gagal, Pertamina jangan kong-kalikong dengan pemerintah dan pengusaha," ujar mahasiswa lain, Sabar Manalu.
Dengan akan adanya kenaikan harga BBM dalam waktu dekat, SPD mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta menolak. "Jangan diam, tolak kenaikan BBM," tuturnya.
Dalam aksi itu, selain membawa spanduk dan kartun yang bertuliskan tuntutan, massa juga melakukan aksi bakar ban bekas. Petugas kepolisian terlihat berjaga-jaga guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Akibat demo itu, arus lalu lintas mengalami kemacetan.
Sumber: Star News FM
Editor: Suryawijayanti