KBR68H, Jakarta - PT. KRL Commuter Line Jadebotabek (KJC) menjanjikan pengembalian saldo tiket elektronik, apabila kereta listrik (KRL) mogok dan tak bisa melanjutkan perjalanan. Manager Komunikasi PT. KJC, Eva Chaerunisa mengatakan, saldo yang akan dikembalikan sesuai dengan tarif progresif Juni mendatang. Tarif progresif merupakan tarif baru, di mana untuk lima stasiun pertama penumpang dikenakan biaya Rp tiga ribu dan seribu rupiah untuk setiap tiga stasiun berikutnya.
“Misalnya tarifnya Rp. 4000, ternyata baru sampai lima stasiun. Itu nanti gampang, ada adjust man ship, atau bayar tunai di loket. Jadi kita nanti ada antisipasinya juga, misalnya KRL nya itu mogok dan tak bisa dijalankan lagi, itu kan sebenarnya dia bisa naik KRL selanjutnya. Tapi kalau dia mau keluar di stasiun itu, kalau misalnya ga kereta lagi. Misalnya keretanya mogok dan tak ada yang bisa dijalan lagi seperti kasis cilebut, itu kita bisa adjust man di loket,” ujar Eva saat dihubungi KBR68H di Jakarta, Sabtu (25/5).
Sebelumnya, penumpang commuter line mengaku bingung dengan mekanisme pembayaran tarif progresif melalui tiket elektronik. Juru Bicara KRL Mania, Aryo Nugroho mengatakan, PT. KJC belum menyosialisasikan cara penggunaan tiket elektronik dan tarif progresif yang berlaku Juni mendatang.
Editor : Sutami