Bagikan:

Kompolnas: Pemilik Rekening Gendut Polisi Papua Tidak Sendirian

Kasus seorang polisi di Sorong, Papua yang memiliki dana ratusan miliar rupiah di rekening banknya diyakini tidak bermain sendirian. Anggota Komisi Kepolisian Nasional Hamidah Abdurrahman menilai tidak mungkin seorang polisi bisa memperkaya diri sendiri t

NUSANTARA

Rabu, 15 Mei 2013 10:20 WIB

Author

Agus Lukman

Kompolnas: Pemilik Rekening Gendut Polisi Papua Tidak Sendirian

kompolnas, rekening gendut, polisi papua

KBR68H, Jakarta - Kasus seorang polisi di Sorong, Papua yang memiliki dana ratusan miliar rupiah di rekening banknya diyakini tidak bermain sendirian. Anggota Komisi Kepolisian Nasional Hamidah Abdurrahman menilai tidak mungkin seorang polisi bisa memperkaya diri sendiri tanpa melibatkan orang lain.

Hamidah meminta Kepala Kepolisian Papua Tito Karnavian  memperluas penyelidikan kasus rekening gendut terhadap orang-orang di sekitar pemilik rekening.

"Jangan berhenti pada polisi ini saja. Saya percaya ada lingkaran-lingkaran yang harus kita buka. Mungkin bukan hanya petinggi, tapi juga lingkaran di sekitar dia. Mungkin saja pimpinan tertinggi tidak mengerti. Bisa saja. Tapi pasti dia tidak sendiri. Mungkin juga melibatkan orang-orang lain di luar Kepolisian. Karena untuk melakukan kegiatan seperti itu pasti ada link yang dia bangun,” papar Hamidah.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebelumnya menemukan seorang anggota polisi Papua bernama Labora Sitorus memiliki rekening mencapai Rp 900 miliar rupiah. PPATK juga menemukan polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Satu atau AIPTU melakukan transaksi perbankan mencapai Rp 1,5 triliun dalam kurun waktu lima tahun. Polda Papua  menduga anggotanya itu terlibat kasus pembalakan liar. Namun sampai saat ini Labora Sitorus belum menjadi tersangka.

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending