Dalam kegiatan Kampanye Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, sedikitnya 154 klub otomotif yang terdaftar di Polres Cirebon Kota mendeklarasikan anti geng motor dan anti kekerasan di wilayah hukum Kota Cirebon.
Selain membacakan bersama-sama deklarasi anti geng motor, sekitar 2.000-an orang dari klub motor dan klub mobil yang memadati area Pelabuhan Muara Jati Cirebon menggelar beberapa aksi diantaranya sosialisasi keselamatan berlalu lintas, atraksi free styler, dan ditutup dengan konvoi berkelliling kota.
Kapolres Cirebon Kota Dani Kustoni merasa prihatin dengan aksi kekerasan yang dilakukan geng motor yang terjadi di sejumlah daerah di tanah air. Menurutnya, geng motor di Kota Cirebon sudah dibubarkan sejak tahun 2010 lalu tetapi kini kembali marak dan melakukan tindakan penyerangan atau perkelahian.
“Geng motor kembali marak bahkan beberapa waktu lalu kami berhasil menangkap 3 anggota geng motor di kecamatan Mundu yang membawa senjata tajam”.
Dani menjamin, kepolisian akan bereaksi secepat mungkin dalam merespon laporan masyarakat terkait tindak kekerasan yang dilakukan geng motor.
Dani berharap, dengan adanya klub-klub motor yang terdata resmi di Kepolisian menjadi embrio-embrio pelopor keselamatan berlalu lintas sehingga dapat menekan angka kriminalitas geng motor.
Sementara salah satu anggota klub motor yang menjabat sebagai Humas Mega Pro in Cirebon Melki Bobby dengan tegas mengatakan, jika klub motor dan geng motor sangat berbeda, karena dalam keanggotaan klub motor memiliki aturan-aturan tertentu sesuai dengan arahan dari kepolisian.
“Untuk menjadi anggota klub harus memenuhi beberapa persyaratan seperti kelengkapan surat kendaraan, modifikasi tidak menghilangkan fungsi keselamatan, dan aturan-aturan lainnya”.
Ia menjelaskan, klub motor merupakan sebuah hobi tetapi kalau geng motor adalah kelompok orang-orang yang memiliki tujuan mengganggu keamanan dengan menunggang motor.
Melki menambahkan, sangat mudah membedakan antara klub motor dengan geng motor yakni dari karakter berkendara dan fisik kendaraan. “Lihat saja motor kami semua ada kaca spionnya. Siang hari menyalakan lampu utama, konvoi pun kami tidak menerobos lampu merah, kita tidak membawa senjata. Kalau geng motor kan gak begitu.”
Sumber: Radio Suara Gratia Cirebon
Editor: Antonius Eko