Ketika Joni, Pria Medan Ngamen di Bireuen

KBR68H, Bireuen – Di sejumlah kota-kota besar kita sangat mudah menemukan para pengamen. Lain halnya di Provinsi Aceh, pengamen sangat langka kita temukan. Namun, yang paling banyak adalah pengemis, yang kerap berwara-wiri di kota yang meminta belas kasih dari orang lain.

Dalam beberapa hari ini, keberadaan pengamen yang menghibur orang lain mulai terlihat di Kota Bireuen. Seorang pengamen asal Medan, Sumatera Utara, mencoba mengais rezeki lewat petikan gitar dan suaranya yang pas-pasan.

Joni, begitu dia menyebutkan nama dan daerah asalnya yakni Medan usai menghibur warga Bireuen yang sedang menikmati kopi di salah satu warung kopi, Rabu (29/5).

Lelaki yang berumur 45 tahun itu mencoba mengais recehan rupiah di Bireuen dari toko ke toko serta warung-warung kopi yang merupakan tempat keramaian. Dia melantunkan tembang-tembang lawas diiringi petikan gitar yang ia mainkan.

Karena merasa terhibur, warga kota Bireuen yang jarang melihat pengamen ketika Joni hadir di sana, memintanya untuk menyanyikan lebih dari satu lagu. Dengan senang pria yang mengenakan celana hitam  itu pun menyanyikannya kembali lagu-lagu lawas.

“Saya merasa sangat terhibur, sebab jarang kita melihat ada pengamen di Bireuen. Seumur-umur baru kali ini saya melihat pengamen ditempat kita,” ucap Dewi yang sedang menikmati mie aceh di salah satu warung kopi.

Hal yang sama juga diungkapkan Buyung seorang penjual rokok di depan Mawar Restro.

“Kehadiran pengamen itu sangat menghibur, apalagi selama konflik di Aceh dan sampai saat ini masyarakat Bireuen haus hiburan. Dengan hadirnya seorang pengamen itu saya sangat terhibur,” ungkapnya.

Usai bernyanyi Joni pun menyodorkan botol kosong dari kemasan air mineral kepada warga yang telah dihiburnya itu. Beberpa lembaran rupiah pun langsung mengalir kedalam botol kosong itu. Joni pun tersenyum sumringah dan berlalu kemudian menghibur lagi warga yang sedang nongkrong di sudut lain.

Editor: Anto Sidharta