Bagikan:

Kepolisian Papua Selidiki Penipuan Penerimaan Bintara Polri

Kepolisian Daerah Papua masih menyelidiki kasus penipuan dalam penerimaan calon Bintara Polri Papua.Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Papua, Soedarsono mengklaim, pelaku dalam melakukan aksinya selalu mencatut namanya untuk meyakinkan para korba

NUSANTARA

Jumat, 10 Mei 2013 17:25 WIB

Author

Andi Iriani

Kepolisian Papua Selidiki Penipuan Penerimaan Bintara Polri

penipuan, bintara, polisi, papua

KBR68H, Jayapura – Kepolisian Daerah Papua masih menyelidiki kasus penipuan dalam penerimaan calon Bintara Polri Papua.Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Papua, Soedarsono mengklaim, pelaku dalam melakukan aksinya selalu mencatut namanya untuk meyakinkan para korbannya.

“Terkait dengan motivasi atau indikasi adanya penipuan yang menjanjikan kelulusan calon Bintara. Kami dapat ada enam orang yang sudah tertipu. Total kerugian? Ada yang Rp 15 juta, Rp 20 juta dan Rp 35 juta. Kemudian cukup banyak juga yang dihubungi ada sekitar 20-an lebih,” ungkap Soedarsono.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Papua, Soedarsono menambahkan, untuk menyelidiki kasus ini pihaknya sudah meminta satuan reserse kriminal umum Polda Papua untuk menindaklanjutinya.

“Kami sudah melacak keberadaan pelaku melalui nomor handphone yang digunakan untuk menelpon para korban. Dan saat ini pelaku diketahui berada di wilayah Jakarta,” ungkapnya lagi.

Ditambahkan, karena keberadaan pelaku sudah diketahui oleh sebab itu pihaknya akan bekerja sama dengan Mabes Polri untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya. Termasuk apakah pelaku merupakan anggota sindikat penipuan yang beroperasi di setiap daerah

Ditanya apakah ada keterlibatan oknum anggota Polri mengingat pelaku mengetahui nomor kontak keluarga para peserta calon bintara ini, Soedarsono mengaku, hal itu tentunya akan diselidiki lebih lanjut.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending