Bagikan:

Kantor Bupati Kutim Didemo Massa

KBR68H, Sangata - Sejumlah pemuda yang tergabung dalam HMI Cabang Sangatta, PMII, PGMI, BEM STIPER, BEM STAIS, PENA, Pekutim, LPKEL serta beberapa warga Sangatta, meminta Pemkab Kutai Timur lebih peduli dengan keadaan masyarakat yang kerap dilanda

NUSANTARA

Jumat, 17 Mei 2013 18:10 WIB

Kantor Bupati Kutim Didemo Massa

kantor, bupati kutim, didemo massa, isran noor

KBR68H, Sangata - Sejumlah pemuda yang tergabung dalam HMI Cabang Sangatta, PMII, PGMI, BEM STIPER, BEM STAIS, PENA, Pekutim, LPKEL serta beberapa warga Sangatta, meminta Pemkab Kutai Timur lebih peduli dengan keadaan masyarakat yang kerap dilanda “hujan debu” dan banjir.

Mereka menggelar unjuk rasa  di halaman Kantor Bupati Kutim, Kalimantan Timur. Sejumlah orator meminta Bupati Isran Noor lebih memperdulikan Kutim ketimbang daerah lain. Mereka menuding pernyataan Isran bahwa warganya rata-rata sudah sejahtera, bohong belaka.

Mengenakan atribut masing-masing organisasi, pengunjukrasa yang terdiri 16 orang wanita dan 46 pria, terus menerus menghujat Pemkab Kutim termasuk pejabatnya dengan kata-kata kotor. Meski semua caci maki didengar penghuni Kantor Bupati Kutim, tak satupun pegawai atau pejabat terganggu bahkan mereka hanya tersenyum.

“Tidak semua yang dituduhkan benar, masih banyak pegawai dan pejabat yang benar memang kita akui ada yang bermasalah tapi bisa dihitung dengan jari,” ujar sejumlah pegawai yang menyaksikan aksi para mahasiswa berorasi.

Dalam selebaran yang diberi judul Gerakan Soehatta Menggugat, pengunjuk rasa meminta Pemkab memperhatikan daerah resapan air agar Sangatta tidak dilanda banjir. Selain itu membentuk tim investigasi untuk menangani banjir, mengevaluasi seluruh pembangunan yang tidak memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.

Tuntutan lainnya, kaum muda minta DPRD sebagai wakil rakyat mengevaluasi kinerja Pemkab, kemudian melanjutkan pembangunan di Sangatta Selatan dan Teluk Pandan serta menyelesaikan permasalahan TNK.
 
“Kami menilai pemimpin Kutim tidak mampu menyelesaikan persoalan yang ada di Kutim, maka kami menilai pemimpin Kutim telah gagal,” kata Alim Bahri dari Pekutim.

Sumber: Radio Gema Wahana Prima

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending