Bagikan:

Kalbar Kebanjiran Produk Ternak Ilegal dari Malaysia

KBR68H, Pontianak - Para peternak di Kalimantan Barat mengeluhkan sikap aparat pengamanan perbatasan yang membiarkan masuknya produk ternak ilegal dari Malaysia.

NUSANTARA

Minggu, 05 Mei 2013 12:27 WIB

Kalbar Kebanjiran Produk Ternak Ilegal dari Malaysia

Ternak ilegal, Malaysia, Kalimantan Barat, peternak

KBR68H, Pontianak - Para peternak di Kalimantan Barat mengeluhkan sikap aparat pengamanan perbatasan yang membiarkan masuknya produk ternak ilegal dari Malaysia.

Ketua Asosiasi Agribisnis Peternakan (AAP) Kalimantan Barat Sujono mengatakan, aparat yang berjaga di perbatasan tidak ketat memeriksa kendaraaan yang lalu lalang masuk dari Malaysia. Sehingga produk-produk ternak ilegal dan turunannya asal Malaysia bisa masuk dalam jumlah besar.

“Barang sebanyak itu darimana dan kapan legalitas ini dinyatakan boleh mendatangkan daging dari luar? Sedangkan, dalam proses impor itu kewenangan ada di pusat. Kalau saya berani jawab langsung itu ilegal," kata Sujono.


Sujono mengatakan sudah bukan rahasia umum jika banyak produk ilegal masuk dari Malaysia lewat pintu perbatasan di Entikong.


"Sebenarnya itu kewenangan ada dimana? Kenapa itu bisa lewat? Kita malu dengan aturan yang dibikin. Ini yang mau yang diterapkan yang mana, apakah aturannya atau oknumnya. Yaitu, oknum yang melakukannya tanpa aturan dan ini yang kami pertanyakan terus," kata Sujono.

Ketua Asosiasi Agribisnis Peternakan Kalimantan Barat Sujono mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan awal Mei lalu di Pos Pemeriksaan lintas Batas di Entikong, Kabupaten Sanggau, banyak produk peternakan dan turunan yang masuk dari Malaysia seperti telur, daging sapi dan ayam beku. 

Sujono berharap pemerintah Kalimantan Barat segera merespon laporan AAP ini dan selanjutnya menertibkan masuknya produk ilegal Malaysia. Apalagi kata dia, produk ilegal yang masuk juga terjadi pada komoditas lainnya.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending