Ikatan Motor NTB Minta Geng Motor Ditertibkan

KBR68H, Mataram- Ketua Umum Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB M Nur Haedin menghkawatirkan perilaku geng motor di NTB yang semakin meresahkan. Keberadaan mereka semakin menjamur seiring dengan kemudahan masyarakat dalam membeli sepeda motor dengan sistem kredit. IMI NTB meminta agar pihak kepolisian menertibkan geng motor yang melakukan kegiatan balapan secara liar.

Ketua Umum Pengurus Provinsi IMI NTB M Nur Haedin  mengatakan, di NTB terdapat sekitar 1.200 anak-anak geng motor yang sering melakukan balapan liar di sejumlah tempat seperti di Jalan Lingkar Selatan dan Lingkar Utara Kota Mataram. Mereka juga kini melakukan kegiatan serupa di by pass Bandara Internasional Lombok (BIL) di Lombok Tengah.

“ Di NTB ini saya melihat ya, ada sekitar 1.200 orang anak-anak muda yang biasa balapan liar di kampungnya masing-masing. Saya melihat itu anak-anak yang rutin buat balap-balapan malam di jalan Lingkar Selatan, Lingkar Utara kemudian sekarang di by pass, by pass.” terang Nur Haedin.

Ia mengatakan, geng motor kerap menggangu pengendara lain, mengganggu lalu lintas seperti melanggar lampu merah. Perilaku geng motor seperti tidak ada tindakan yang tegas dari awal. IMI NTB sudah beberapa kali mengharapkan agar pihak kepolisian melakukan penertiban sehingga tidak balapan liar di sembarang tempat.

Sementara itu Pemprov NTB juga sudah diminta agar membangun sebuah sirkuit khusus untuk geng motor. Sirkuit yang diminta adalah sirkuit dengan track lurus untuk mereka menyalurkan kreatifitas dan hobinya. Adapun sirkuit Selagalas yang terletak di Kota Mataram saat ini dipandang tidak cocok untuk geng motor karena sirkuit tersebut untuk road race resmi dan untuk kalangan profesional.

”Kita sudah 10 tahun meminta, sirkuit Selagalas itu perlu dilengkapi dengan sirkuit gerak lurus. Kemarin pak Kapolda sudah bersurat ke Walikota agar ada pengembangan sirkuit Selagalas itu sirkuit drag race. Tidak hanya di Kota Mataram, tapi geng motor ada juga di KLU, di Bima, Sumbawa dan Lombok Tengah. Kita mohonlah kepada bupati agar memperhatikan ini” katanya.

Sumber: Radio Global FM Lombok

Editor: Suryawijayanti