Bagikan:

Hardiknas, Mahasiswa Jogja Demo Tolak Liberalisasi Pendidikan

Sekitar 100 mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Menolak Dijajah Kembali yang terdiri atas sejumlah organisasi kemahasiswaan di Yogyakarta, Kamis menggelar aksi bertepatan pada Hari Pendidikan Nasional dengan tuntutan utama menolak liberalisasi pendidik

NUSANTARA

Kamis, 02 Mei 2013 14:23 WIB

Author

Star Jogja FM

Hardiknas, Mahasiswa Jogja Demo Tolak Liberalisasi Pendidikan

hardiknas, liberalisasi pendidikan, demo

KBR68H, Yogyakarta- Sekitar 100 mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Menolak Dijajah Kembali yang terdiri atas sejumlah organisasi kemahasiswaan di Yogyakarta, Kamis menggelar aksi bertepatan pada Hari Pendidikan Nasional dengan tuntutan utama menolak liberalisasi pendidikan.

Massa Gerakan Menolak Dijajah Kembali (Monjali) mengawali aksi dari Taman Parkir Abu Bakar Ali dengan membawa sejumlah poster tuntutan, dan juga bendera dari masing-masing organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Jogja, GMNI Jogja, PMII Sleman, PMII DIY, IMM DIY dan PMKRI Yogyakarta.

“Kekacauan dalam sistem pendidikan di Indonesia dimulai dari liberalisasi pendidikan yang selama ini dilaksanakan sehingga melenceng dari falsafah bangsa Indonesia Pancasila sehingga rakyat menjadi korban,” kata Koordinator Umum Gerakan Monjali Abdul Wahid Kamis (2/5).

Menurut dia, dengan sistem pendidikan yang bersifat liberal mengakibatkan pendidikan tidak bisa diakses oleh semua masyarakat sehingga kualitas pendidikan tidak merata.

Oleh karena itu, Gerakan Monjali menuntut sistem pendidikan yang transformatif, demokratis dan berbasis kerakyatan sehingga pendidikan bisa dinikmati oleh semua masyarakat.

Selain mengkritik sistem pendidikan yang liberal, aksi tersebut juga menuntut agar pemerintah menghapuskan Ujian Nasional sekaligus mengusut tuntas kekacauan pelaksanaan Ujian Nasional 2013.

“Pelaksanaan Ujian Nasional 2013 sangat kacau dan peserta didik menjadi korban. Kami berharap, kekacauan ini bisa diusut tuntas dan hukum siapapun yang terbukti bersalah,” katanya.

Permasalahan pendidikan, lanjut dia, tidak hanya terjadi di tingkat sekolah menengah namun juga di tingkat universitas, di antaranya biaya pendidikan yang semakin tinggi.

“Rencananya, akan segera ada uang kuliah tunggal di tingkat universitas. Ini akan membebani rakyat. Kami menuntut biaya pendidikan yang murah untuk semua,” katanya.

Sumber: Star Jogja FM

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending