KBR68H, Jakarta - Pemerintah Kota Balikpapan diminta membatalkan kebijakan yang mewajibkan anak didik memiliki sertifikat baca tulis Al-Quran untuk kenaikan jenjang pendidikan.
Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia Satria Dharma mengatakan, kewajiban itu akan membebani mental anak didik.
Satria Dharma mengatakan pemerintah seharusnya tidak ikut campur dalam urusan pendidikan agama, karena itu merupakan tanggung jawab tenaga didik di sekolah.
"Berlebihan! Apa urusannya Dinas Pendidikan mewajibkan siswa untuk bisa ini itu dan sebagainya. Itu kan dalam pelajaran agama. Kalau pelajaran agama itu biarkan gurunya untuk menentukan apa yang harus dimiliki oleh siswanya, jangan birokrat," kata Satria Dharma.
Menurut Satria Dharma, birokrat di Balikpapan sudah melampaui kewenangannya.
"Jelaslah, jelas itu membebani. Pemerintah itu kewajibannya adalah memfasilitasi, bukan menuntut. Kalau ini kan terbalik, pemerintah menuntut terus tetapi tidak memfasilitasi," ujar Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia Satria Dharma saat dihubungi KBR68H.
Satria Dharma pernah menjabat Ketua Dewan Pendidikan Kota Balikpapan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Balikpapan mewajibkan lulusan SD yang akan masuk jenjang SMP untuk menyertakan sertifikat baca dan menulis Al-Quran.
Kepala Dinas Pendidikkan Kota Balikpapan Heri Misnoto mengatakan, prasayarat bisa baca tulis Al-Quran itu, bagian dari peningkatkan budi pekerti kepada siswa agar lebih bertaqwa kepada Tuhan.
Guru: Berlebihan, Masuk SMP Balikpapan Harus Punya Sertifikat Baca Alquran
KBR68H, Jakarta - Pemerintah Kota Balikpapan diminta membatalkan kebijakan yang mewajibkan anak didik memiliki sertifikat baca tulis Al-Quran untuk kenaikan jenjang pendidikan.

NUSANTARA
Minggu, 05 Mei 2013 16:39 WIB


Syarat masuk SMP, sertifikat baca Alquran, Dinas Pendidikan, Balikpapan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai