Bagikan:

Guru Perbatasan Timor Tengah Utara Tak Dapat Tunjangan

Sejumlah guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Mutis Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur tidak mendapatkan tunjangan khusus perbatasan maupun daerah terpencil. Padahal wilayah tersebut berbatasan dengan Distrik Oecussi, Timor Leste,

NUSANTARA

Selasa, 28 Mei 2013 12:17 WIB

Author

oscar praso

Guru Perbatasan Timor Tengah Utara Tak Dapat Tunjangan

tunjangan, guru, perbatasan, timor tengah utara, NTT

KBR68H, Timor Tengah Utara - Sejumlah guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Mutis Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur tidak mendapatkan tunjangan khusus perbatasan maupun daerah terpencil. Padahal wilayah tersebut berbatasan dengan Distrik Oecussi, Timor Leste,

Kepala sekolah SD Negeri Sitnoni Aplal, Siprianus Obe mengatakan, di sekolahnya terdapat tiga orang guru PNS yang hingga kini belum mendapat tunjangan. Padahal usulan sudah disampaikan ke dinas pendidikan sejak dua tahun lalu. Kata dia, kondisi yang sama juga dialami guru di sekolah yang lain.

“Di sekolah saya yang dapat dua orang, yang PNS tiga orang belum dapat tunjangan. (Tapi sudah diusulkan?) Saya sudah usulkan dua tahun yang lalu bahkan baru-baru, tetapi juga belum tersentuh. Harapan saya agar para guru termotivasi mau ke daerah perbatasan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tunjangan itu difokuskan ke daerah perbatasan, begitu juga pembangunan gedungnya,” kata Siprianus kepada KBR68H.

Kepala sekolah SDN Sitnoni Timor Tengah Utara, Siprianus Obe menambahkan, sebagian besar sekolah SD di perbatasan Indonesia-Timor Leste kondisinya rusak dan belum terjangkau akses jalan. Karena itu untuk menuju ke sekolah siswa dan guru harus melewati jalan setapak yang kondisinya berlumpur saat hujan. Sekolah-sekolah tersebut diantaranya SD Negeri Kecil Banu, SD Negeri Feku dan SD Negeri Oelfaub.

Editor: Antonius Eko



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending