Bagikan:

FORA Sesalkan Kematian Orangutan Sitaan BKSDA

Forum Orangutan Aceh (FORA) menuding Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh lamban dalam upaya penyelamatan orangutan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

NUSANTARA

Jumat, 10 Mei 2013 08:22 WIB

FORA Sesalkan Kematian Orangutan Sitaan BKSDA

FORA, Orangutan, BKSDA, Aceh

KBR68H, Banda Aceh - Forum Orangutan Aceh (FORA) menuding Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh lamban dalam upaya penyelamatan orangutan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Aktivis FORA, Ratno Sugito mencontohkan BKSDA tidak responsif terhadap laporan pengaduan kepemilikan orangutan ilegal. Saat ini FORA mencatat ada sekitar lima orangutan yang dipelihara liar. Hal tersebut sudah dilaporkan ke pihak BKSDA Aceh. FORA mengkhawatirkan, kesehatan orangutan itu tidak diperhatikan dengan baik dan pada akhirnya mati.

"Kita sangat prihatin karena orangutan di Aceh ini merupakan orangutan yang paling pintar di dunia, dan dengan jumlahnya yang terus turun karena perubahan fungsi kawasan dan juga habitatnya yang selalu rusak akibat bertambahnya jumlah perkebunan dan pertambangan, kita sangat prihatin dengan hal ini. Itu kemarin orangutannya sudah di ICCU setahu saya orangutannya sudah mati di Sibolangit. Karena sebelumnya dimasukkan ke ICCU dalam kondisi kritis. Kita di sini melihat ada keterlambatan dari BKSDA dalam penindakan yang menyebabkan kematian pada orangutan," kata Ratno Sugito.

Sebelumnya, satu orangutan hasil sitaan BKSDA Aceh mati. FORA menyesalkan kejadian ini karena BKSDA lambat menanggapi laporan mereka. Kepemilikan orangutan ilegal tersebut sudah dilaporkan FORA sejak Maret lalu, namun BKSDA baru bergerak satu bulan kemudian.

Menurut FORA, orangutan di Aceh berada dalam status terancam punah. Sampai 2009, jumlahnya hanya sekitar 6.600 ekor. Angka tersebut berkurang drastis 80 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Jumlah itu berbanding terbalik dengan tingginya penangkapan dan penjualan ilegal binatang yang dilindungi tersebut.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending