Bagikan:

E-Ticket KRL Membingungkan Penumpang

Penumpang kereta api listik (KRL) commuter line mengaku bingung dengan mekanisme pembayaran tarif progresif Juni mendatang.

NUSANTARA

Jumat, 24 Mei 2013 18:55 WIB

Author

Abu Pane

E-Ticket  KRL Membingungkan Penumpang

E-Ticket, tarif krl, penumpang, portalkbr


KBR68H, Jakarta - Penumpang kereta api listik (KRL) commuter line mengaku bingung dengan mekanisme pembayaran tarif progresif Juni mendatang. PT. KAI sebelumnya bakal menerapkan tarif baru, yakni menyesuaikan harga tiket KRL dengan jarak tempuh perjalanan. Harga tiket untuk lima stasiun pertama mencapai Rp 3.000. Biaya perjalanan akan bertambah seribu rupiah setiap tiga stasiun berikutnya.

Juru bicara KRL Mania, Aryo Nugroho mengatakan, PT KAI Commuter Line sampai saat ini belum menjelaskan cara penggunaan tiket elektronik terhadap tarif baru tersebut.

“Semua suka dengan tarif seperti ini. Cuma masih ada area abu-abu yang perlu ditanya. Penerapannya gimana? Kalau misalnya ada gangguan, sehingga tidak sampai ke tempatnya, terus mekanisme di sana seperti apa? Itu belum clear sampai sekarang., belum ada sosialisasi. Kalau pembatalan itu prosesnya bagaimana? Kalau soal tarifnya sih itu bagus,” ujar Aryo saat dihubungi KBR68H di Jakarta, Jum’at (24/5).

Demikian Juru Bicara KRL Mania Aryo Nugroho. Pada Juni mendatang, PT. Kereta Api Indonesia memutuskan tarif anyar kereta rel listrik di lintas Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Parung Panjang. Dalam sistem ini, harga tiket KRL akan disesuaikan dengan jarak tempuh perjalanan. Harga tiket untuk lima stasiun pertama mencapai Rp 3.000. Biaya perjalanan akan bertambah seribu rupiah setiap tiga stasiun berikutnya. Namun, tarif termahal dipatok sebesar Rp 9 ribu, yaitu dari Bogor sampai Stasiun Kota.


Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending