Bagikan:

DPR: Diplomasi RI di Luar Negeri Soal Papua Masih Lemah

KBR68H, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat DPR menilai diplomasi luar negeri soal Papua masih lemah.

NUSANTARA

Sabtu, 25 Mei 2013 10:42 WIB

Author

Yudi Rahman

DPR: Diplomasi RI di Luar Negeri Soal Papua Masih Lemah

papua, inggris, OPM, Priyo Budi Santoso

KBR68H, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat DPR menilai diplomasi luar negeri soal Papua masih lemah.

Akibatnya banyak pandangan buruk dari luar negeri soal Papua. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan, bentuk lemahnya diplomasi luar negeri Indonesia soal Papua terlihat dari kasus pembukaan kantor Papua Merdeka di Oxford. Priyo juga mengingatkan Kementerian Luar Negeri dan Badan Intelijen Negara untuk waspada dan proaktif menindaklanjuti informasi gerakan soal OPM di luar negeri.

“Memang salah satu kekecewaan kita sekarang adalah diplomasi kita di luar negeri sering kali kedodoran. Masalah tentang kantor di Oxford yang melibatkan Benny Wenda itu sebenarnya itu saya sudah dapat konfirmasi tiga bulan sebelumnya pihak Kementerian Luar Negeri dan BIN itu sudah mendapatkan informasi, akan ada pembukaan kantor itu tetapi tidak didukung oleh pemerintah Inggris, tetapi tidak ada respon atau tidak responsive terhadap semacam itu. Saya ingin beritahukan kepada Kemenlu dan BIN hal sensitif semacam ini segera ditangani,”ujar Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Jumat (24/5).

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menambahkan, Pemerintah dan BIN jangan membiarkan persoalan terus terulang. Sebab itu bisa membahayakan dan menganggu pembangunan di Papua.

Sebelumnya, kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) didirikan di Oxford Inggris. Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Mark Canning mengatakan, pembukaan kantor tersebut tidak mencerminkan pandangan Pemerintah Inggris terkait masalah Papua.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending