KBR68H, Jayapura- DPR Papua mendesak PT Freeport Indonesia (PT FI) untuk evaluasi secara menyeluruh infrastruktur tambang bawah tanah yang saat ini dalam pembangunan.
Ketua Komisi D DPR Papua yang membidangi infrastuktur dan pertambangan, Yan Mandenas menuturkan untuk mencegah terjadinya insiden Big Gossan terulang kembali, perusahaan tambang emas itu harus melakukan riset dan kajian yang baik.
“Karena kalau itu dicek dengan baik, kemudian mereka mulai membangun infrastruktur, maka mereka sudah bisa menghitung kekuatan daya tahan terhadap beban, beban tanah di Pegunungan Tembagapura itu, wilayah pertambangan. Kenapa demikian? Saya melihat bahwa ini persoalan teknis yang sebenarnya tidak diantisipasi Freeport secara baik, sehingga bisa proses longsor ini terjadi di Big Gossan atau di underground,” jelasnya.
Ketua Komisi D DPR Papua, Yan Mandenas menambahkan insiden Big Gossan diklaim sebagai musibah terbesar di dunia dalam pertambangan.
Rencananya, perusahaan emas yang berada di Kabupaten Mimika itu akan menutup tambang terbuka atau biasa disebut dengan open pit pada 2016 mendatang dan memindahkan semua aktivitas penambangannya ke bawah tanah.
Editor: Antonius Eko