Bagikan:

DKP Mentawai Bantu Alat Tangkap Korban Tsunami

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, berencana memberikan bantuan sebanyak 600 unit alat tangkap ikan kepada masyarakat nelayan korban bencana tsunami.

NUSANTARA

Senin, 06 Mei 2013 17:03 WIB

DKP Mentawai Bantu Alat Tangkap Korban Tsunami

DKP Mentawai

KBR68H, Mentawai - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, berencana memberikan bantuan sebanyak 600 unit alat tangkap ikan kepada masyarakat nelayan korban bencana tsunami.

Kepala DKP Mentawai, Edi Sukarni menyebutkan, alat tangkap ikan itu ditujukan untuk membantu pemulihan ekonomi bagi para korban pasca bencana di Mentawai tahun 2010.

"Kita saat ini sedang melakukan verifikasi bagi penerima bantuan 600 unit alat tangkap itu," kata Edi Sukarni di Tuapejat.

Edi menegaskan, bantuan alat tangkap ikan yang dananya bersumber dari dana rehap dan rekon bantuan pemerintah pusat melalui program pemulihan lintas sektor itu harus disikapi dengan teliti melalui verifikasi terhadap calon penerima. INi dilakukan agar bantuan itu benar-benar dapat meningkatkan  kesejahteraan masyarakat.

"Melalui menetapan dari Bapaka Bupati, kita saat ini masih melakukan penyeleksian, dan rencana bantuan ini akan direalisasikan pada tahun ini, “ ujar Edi.

Menurut Edi, Pemerintah Mentawai akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya pada sektor kelautan dengan berbagai program. Misalnya, pengoperasian tempat pelelangan ikan (TPI) sehingga hasil tangkapan ikan masyarakat dapat tertampung dan dipasarkan.

Dia berharap, dengan bantuan peralatan itu masyarakat akan terbantu sehingga sektor perekonomian akan dapat terus meningat. Sebab, Mentawai sebagai daerah kepulauan mempunyai potensi kelautan yang sangat besar.

Sumber: Sasaraina

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending