Bagikan:

Dinas Pendidikan Medan Diminta Tidak Komersialkan Pendidikan

Himpunan Mahasiswa Al Wasliyah, Medan, Sumatera Utara, meminta Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Medan untuk tidak mengkomersialkan dunia pendidikan. Sebab, saat ini dunia pendidikan di Kota Medan sudah sangat terpuruk.

NUSANTARA

Kamis, 02 Mei 2013 19:59 WIB

Dinas Pendidikan Medan Diminta Tidak Komersialkan Pendidikan

Dinas Pendidikan Medan

KBR68H, Medan - Himpunan Mahasiswa Al Wasliyah, Medan, Sumatera Utara, meminta Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Medan untuk tidak mengkomersialkan dunia pendidikan. Sebab, saat ini dunia pendidikan di Kota Medan sudah sangat terpuruk.

Permintaan itu disampaikan Himpunan Mahasiswa Al Wasliyah dalam aksinya ke kantor DPRD Kota Medan, Kamis (2/5). Aksi yang digelar dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) itu, mereka menilai kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional dan biaya pendidikan mahal.

“Kami meminta perbaikan mutu pendidikan di Kota Medan, efektifitas penggunaan anggaran pendidikan serta peningkatan kesejahteraan bagi kaum pendidikan,” ujar koordinator aksi, Rizky Syahputra.
              
Selain itu mereka juga menuntut Disdik Medan untuk mengalokasikan dana pendidikan 20 persen dengan baik dan kontekstual, serta meminta walikota Medan mengkoordinir dana-dana yang ada di Disdik Medan.
              
Aksi damai tersebut diterima oleh Ketua DPRD Medan Amiruddin dan anggota Komisi B Bahrumsyah, Srijati Pohan, Juliaman Damanik dan M. Jusuf. Bahrumsyah kepada pengunjuk rasa mengatakan, masalah pengawasan bukan hanya tugas dari anggota dewan, masyarakat juga berhak untuk mengawasinya.
              
“Masalah komersialisasi pendidikan dan lain-lain yang menyalah adalah hak seluruh warga negara untuk mengawasinya. Namun jika ada hal-hal yang lebih teknis, kita bisa membicarakannya di Komisi B,” ujar Bahrumsyah.

Sumber: Star News

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending