Bagikan:

Digusur, Warga Bong Suwung Yogya Ngadu ke DPRD

Ratusan warga penghuni Bong Suwung, Yogya mengadu ke DPRD DIY. Mereka berharap, DPRD DIY bisa menjembatani persoalan terkait rencana PT KAI untuk mengosongkan lapak-lapak warung untuk pembangunan lahan terbuka hijau.

NUSANTARA

Senin, 13 Mei 2013 17:45 WIB

Author

Star Jogya

Digusur, Warga Bong Suwung Yogya Ngadu ke DPRD

Warga Bong Suwung, Yogya, DPRD, Penggusuran

KBR68H, Yogyakarta - Ratusan warga penghuni Bong Suwung, Yogya mengadu ke DPRD DIY. Mereka berharap, DPRD DIY bisa menjembatani persoalan terkait rencana PT KAI untuk mengosongkan lapak-lapak warung untuk pembangunan lahan terbuka hijau.

Ketua Paguyuban Bong Suwung, Jati Nugroho mengatakan, PT KAI telah memberikan surat kepada 30 warga pemilih lapak sejak 9 April 2013 lalu. Surat dengan No.042/YK/OP/IV/2013 itu berisi permintaan PT KAI untuk mengosongkan dan membongkar lapak-lapak di wilayah tersebut.

“Surat diberikan kepada 30 penghuni Bong Suwung. Intinya kami digusur dan harus meninggalkan Bong Suwung. Kami sudah bertahun-tahun menempati wilayah tersebut untuk mencari nafkah,” ungkap saat beraudiensi dengan DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (13/5/2013).

Menurut dia, rencana pengosongan atau penggusuran ini sudah yang kedua kali dilakukan PT KAI. Pertama dilakukan pada 2010, sedangkan yang kedua pada Mei 2013. “Belum ada sosialisasi, tahu-tahu kami sudah mendapat surat untuk memindah dan membongkar lapak. Maka, kami meminta perlindungan kepada DPRD DIY agar pembongkaran tidak dilakukan,” harapnya.

Saat melakukan audiensi di gedung Dewan, mereka ditemui Wakil Ketua DPRD DIY, Sukedi. Di hadapan warga, Sukedi berjanji akan memfasilitasi dan menerima pengaduan warga Bong Suwung. “Nanti kami akan membentuk tim untuk menjembatani masalah ini. Dalam waktu dekat,” tukas Sukedi.

Sumber:Star Jogja
Editor:Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending