Bagikan:

Caleg Diminta Mundur dari Kepengurusan Kepariwisataan NTB

Calon Legislatif (Caleg) harus mundur menjadi pengurus pada badan kepariwisataan NTB yang mendapatkan dana dari APBD atau APBN. Hal itu menyusul adanya Caleg yang masih menjabat sebagai pengurus badan kepariwisataan NTB, seperti Badan Promosi Pariwisa Dae

NUSANTARA

Senin, 20 Mei 2013 18:05 WIB

Author

radio Global

Caleg Diminta Mundur dari Kepengurusan Kepariwisataan NTB

caleg, dprd NTB, kepariwisataan

Calon Legislatif (Caleg) harus mundur menjadi pengurus pada badan kepariwisataan NTB yang mendapatkan dana dari APBD atau APBN. Hal itu menyusul adanya Caleg yang masih menjabat sebagai pengurus badan kepariwisataan NTB, seperti Badan Promosi Pariwisa Daerah (BPPD) dan Indonesian Congress and Convention Association  (INCCA).

“Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah (Otda), seharusnya jika mereka menjadi caleg, maka harus mundur. Tidak boleh mereka terus merangkap jabatan karena menjadi double budgeting. Ini tidak boleh dibiarkan pemerintah dan penyelenggara pemilu, karena seolah-olah ini sengaja dibiarkan,” kata Praktisi Pariwisata NTB, H. L. Akram Wirahadi.

Akram yang juga pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Assosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) ini menambahkan, selain menyalahi aturan pemilu, tidak mundurnya mereka bakal merugikan uang negara. Karena dana yang digelontorkan pemerintah daerah akan dikelola secara tidak maksimal akibat kesibukan pejabat negara itu. Selain itu, diduga dana tersebut akan digunakan untuk kegiatan lain, seperti kampanye atau lainnya.

Seperti diketahui, terdapat beberapa orang caleg yang masih menjabat di badan kepariwisataan NTB. Beberapa diantaranya, anggota DPRD NTB, Misbach Mulyadi yang menjabat sebagai Ketua DPD INCCA yang kini kembali menjadi caleg DPRD  dari partai Golkar. Lainnya, Ketua BPPD NTB yang menjadi caleg DPR RI dari PDI-P. Sesuai aturan pemilu, seharusnya mereka mengundurkan diri dari jabatannya.

Sumber: radio Global FM Mataram  

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending