Bagikan:

Birokrasi Jadi Kendala Industri Pariwisata NTB

Industri pariwisata bakal menjadi peluang peningkatan pembangunan perekonomian NTB yang lebih menjajikan daripada sektor lainnya.

NUSANTARA

Jumat, 31 Mei 2013 13:52 WIB

Birokrasi Jadi Kendala Industri Pariwisata NTB

birokrasi, pariwisata, NTB, Mataram

KBR68H, Mataram- Industri pariwisata bakal menjadi peluang peningkatan pembangunan perekonomian NTB yang lebih menjajikan daripada sektor lainnya. Tapi industri ini masih terkendala beberapa hal yang bisa menghambat pertumbuhannya. Berdasarkan diagnosa pertumbuhan ekonomi yang dilakukan di NTB selama 9 bulan ditemukan 3 penghambat utama, yakni perizinan, listrik dan air. Hasil diagnosa itu dilengkapi dengan saran dan alternatif solusi yang bisa dilakukan.

” Kami telah melakukan penelitian di pulau Sumbawa dan Lombok selama 9 bulan. Tim kami terdiri dari 7 orang yang sudah ahli di bidangnya masing-masing dan sering melakukan penelitian. Penelitian di NTB ini setelah dilakukan di Jawa Timur (Jatim) 2 tahun lalu,” kata Direktur Regional Economic Development Institute (REDI), Indra N. Fauzi.

Indra menuturkan, masalah perizinan kepada para investor yang akan berinvestasi di NTB dinilai masih sulit dan birokratis. Hal itu akan berakibat pada pengembangan industri pariwisata yang melambat. Ketersediaan listrik yang kurang juga akan menjadi masalah bagi pembangunan hotel dan fasilitas pariwisata berskala besar. Karena listrik yang ada di NTB saat ini hanya mencukupi kebutuhan rumah tangga dan industri skala kecil menengah.

Selain perizinan dan listrik lanjut Indra, ketersediaan air yang terbatas di NTB juga akan memicu pertumbuhan industri pariwisata yang melambat. Air yang ada saat ini akan kurang dan dibagi-bagi untuk kebutuhan irigasi pertanian, kebutuhan rumah tangga dan industri skala kecil, menengah hingga besar. Terlebih, NTB memiliki musim kekeringan yang cukup panjang, sehingga masalah kekurangan air ini terus menjadi momok menakutkan bagi NTB.

Sumber: Radio Global FM Lombok
Editor: Suryawijayanti

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending